Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Mentor nasional dan local hero Medan berbagi kiat kewirausahaan, dalam perhelatan akbar kompetisi kewirausahaan Diplomat Success Challenge ke-10 tahun 2019 (DSC|X) di Medan.Dalam DSC|X tersebut, Dina Dellyana dan Qintari Anindhita, menyebutkan kiat membuka usaha mandiri.
“Cara pertama menemukan ide bisnis. Petakan masalah yang nyata, temukan solusinya. Misalnya Go-Jek, foundernya membutuhkan alat transportasi yang cepat, murah, dan nyaman. Dia menemukan solusinya,” kata Dina Dellyana, Mentor Nasional DSC|X 2019 sekaligus Dosen dan Direktur SBM ITB, musisi dan enterpreneur, saat tampil sebagai pembicara dalam roadshow DSC|X di Kota Medan, yang digagas oleh Wismilak Foundation, Kamis (4/7/2019).
Cara kedua, ikuti tren bisnis yang ada. “Amati, tiru, modifikasi. Misalnya ojek online. Dimulai GoJek, ditiru Grab. Sah-sah saja. Atau coffee shop yang menjamur, lalu ditiru dan dimodifikasi, juga boleh. Tapi lihat, pasarnya masih terbuka lebar atau tidak,” kata Dina sebagaimana disampaikan dalam keterangan tertulis, Jumat (5/7/2019).
Cara ketiga, buka bisnis baru sesuai passion atau keahlian masing-masing. Lalu, cermati ceruk pasar, ada peluang bisnisnya atau tidak. “Seperti saya dan suami, sama-sama bergerak di bidang kesehatan. Lantas membuka usaha kesehatan. Itu terasa pas. Saya juga membuka band musik karena saya memiliki keahlian di bidang musik. Itu lebih kena,” jelasnya.
Cara keempat, validasi fakta. Apakah masalah yang dialami secara pribadi itu, memang dialami semua orang. Seberapa besar orang yang mengalaminya. “Bangun support system. Sebaiknya ada dukungan dari keluarga dan pasangan. Lebih baik lagi kalau ada mentor atau coach yang membimbing,” tuturnya.
Sementara local hero Medan, Qintari Anindhita, Founder UntukAnakku.id sebuah aplikasi pemantau perkembangan dan stimulasi balita pertama di Indonesia, serta Co-founder Womandiri, sebuah organisasi pemberdayaan perempuan, dalam paparannya menjelaskan, awalnya dia menemukan ide bisnis karena merasa kesepian di Medan.
“Sebagai perempuan yang eager (bersemangat), saya kesulitan mencari komunitas untuk belajar bersama di Medan. Lantas, terpikir untuk membentuk komunitas para perempuan terdidik dan mandiri, untuk saling menemukan dan berkomunikasi. Belajar tentang pendidikan anak, parenting, sex education, dan lain-lain,” katanya.
Intinya, ia memulai bisnis karena menemukan sebuah masalah, lantas mencari solusinya menjadi sebuah produk yang punya jiwa. “Pengusaha terbaik adalah yang menjual produk atau service yang benar-benar dibutuhkan pasar karena dia berangkat dari masalah yang memang ingin diselesaikan,” katanya.
Qintari melihat, para entrepreneur yang hebat umumnya memiliki hubungan yang baik dengan diri sendiri dan dengan orang lain. “Open minded. Tidak mengkotakkan diri sendiri. Paradoks dalam satu tubuh. Menjadi semua karakter saat dibutuhkan. Intinya jangan membatasi diri sendiri,” katanya.
Roadshow DSC|X di Medan meraih antusiasme tinggi dari puluhan wirausahawan muda lokal Medan, yang dihelat di CoHive Clapham, sebuah coworking space yang dikenal mengupayakan ruang yang menghadirkan produktivitas dan inspirasi bagi komunitas wirausahawan di Kota Medan. CoHive Clapham berlokasi di Komplek Ruko Centre Poin Medan.
Roadshow kompetisi DSC|X dilakukan mulai tanggal 21 Mei sampai dengan tanggal 23 Juli 2019 di sembilan kota di Indonesia, salahsatunya Kota Medan.
Selain Dina Dellyana dan Qintari Anindhita, Gatot Hendraputra dari Coworking Indonesia turut menjadi pembicara. Penggagas DSC|X sekaligus Marketing Community & Event Manager Wismilak, Edric Chandra, menyampaikan, DSC|X tahun 2019 hadir dengan format baru yang telah disempurnakan dari tahun ke tahun. Format baru tersebut memberikan jangkauan lebih luas kepada calon wirausahawan muda di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi.
Tidak hanya mendapatkan hibah sebesar Rp 2 miliar, DSC|X juga memberikan pendampingan oleh mentor-mentor yang mempunyai pengalaman wirausaha dan sukses di bidangnya masing-masing selama masa inkubasi.