Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyerahkan pengharagaan Kalpataru 2019 bagi pegiat, pemerhati dan peduli pelestarian lingkungan baru-baru ini. Salah satu penerimanya adalah Meilinda dari Sumatra Utara untuk kategori Pengabdi Lingkungan.
Meilinda adalah dosen di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Unimed serta aktif di Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu), NGO yang bekerja untuk perlindungan dan restorasi mangrove.
Sementara Meilinda Suriani Hareva usai audiensi mengaku mendapat dukungan yang cukup baik dari Pemerintah Provinsi Sumut, Unimed yang menjadi tempatnya bekerja sebagai dosen di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, serta Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu), NGO yang bekerja untuk perlindungan dan restorasi mangrove.
"Terima kasih saya kepada Unimed, Yayasan Nagasu dan juga Pemprov Sumut atas dukungannya kepada saya untuk penghargaan ini," ujar Meilinda saat audiensi kepada Sekdaprov Sumut, Sabrina, di Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Senin (8/7/2019).
Meilinda mengisahkan untuk Sumut ada 3 calon penerima yang kemudian ditetapkan 1 penerima, yakni dirinya. Penghargaan itu diterima atas kegiatan pendampingan restotrasi hutan mengrove, pembinaan dan pendampingan terhadap kelompok petambak ramah lingkungan, pengembangan eko wiasta di Lubuk Kertang Langkat dan Belawan Sicanang.
"Hasilnya sudah mulai dapat kita lihat. Mulai dari kemanfaatan hutan mangrove untuk masyarakat, perbaikan ekosistem mangrove, hingga perbaikan biota laut. Sekarang kita sudah bisa lihat lumba-lumba (dolpin) mulai muncul dari Belawan sampai ke Jaring Halus. Tentu ini butuh proses dan dukungan masyarakat," ujarnya.
Sekdaprov Sumut, Sabrina, mengapresiasi perolehan anugerah penghargaan Kalpataru 2019 kategori Pengabdi Lingkungan itu. Atas prestasi itu, Pemkab/Pemko diharapkan memberikan motivasi agar masyarakat yang peduli lingkungan semakin banyak.
"Tentu dengan ini kita bangga, karena nama Sumatra Utara mendapatkan penghargaan dari 10 penerima yang ada di Indonesia. Kita berharap agar mereka yang peduli lingkungan dapat ditampilkan. Karena kita meyakini banyak yang seperti Meilinda di Sumut, sehingga kelihatan siapa saja yang telah berjuang untuk lingkungan kita,” ujar Sabrina.
Kadis Lingkungan Hidup Sumut, Binsar Situmorang, yang turut mendampingi Sekdaprovsu dalam audiensi itu menambahkan bahwa sejatinya, banyak pelaku pelestari lingkungan di Sumut yang sudah berbuat.
Karena itu, di masa mendatang, pihaknya berharap seluruh pihak baik pemerintah kabupaten/kota, stakeholder dan warga bisa lebih peduli dan peka terhadap kondisi alam. Sebab kemampuan pemerintah untuk menjangkau berbagai tempat sangat terbatas.
Selain itu, Binsar juga mengimbau Pemkab/Pemko merancang agar bagaimana para pelaku pelestari lingkungan diberikan motivasi berupa penghargaan. Dengan begitu, kepedulian masyarakat kepada alamnya, dapat dilihat oleh publik.