Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Lubuk Pakam. Harga ayam potong di Lubuk Pakam-Beringin, Kabupaten Deli Serdang, mencapai Rp 28.000 per kg, sebelumnya harganya Rp 27.000 per kg. Kenaikan harga ayam potong dikarenakan pasokan yang mulai langka. Sehingga banyak pedagang menutup dagangannya.
Ali Hanafiah, seorang pedagang ayam di Kecamatan Beringin, mengaku, usahanya terpaksa ditutup lantaran kehabisan stok ayam. Informasi yangia peroleh di pabrikan atau perusahaan besar bahwa pasokan tidak cukup. Begitu juga dengan peternak masyarakat dikabarkan banyak yang sydah gulung tikar sejak Mei 2019. Padahal, selama ini ia memeroleh pasokan ayam dari peternak masyarakat yang berada di Beringin maupun Lubuk Pakam.
"Karena ternak milik masyarakat gak ada lagi, kemudian pasokan dari pabrikan tak mencukupi membuat ayam semakin langka. Sejak semalam, cuma saya di Beringin yang buka. Yang lainnya pada tutup. Semalam saya masih ada stok 20 ekor saja, hari ini sudah habis," kata Ali kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (9/7/2019).
Ali menyebutkan harga ayam Rp 28.000 per kg sudah bertahan sejak dua pekan. "Karena harganya cukup tinggi, selama dua hari menghabiskan 20 ekor saja sulit. Sebab tak sedikit warga yang batal membeli. Yang susah bukan masyarakat saja, kami pedagang juga terkena imbasnya," papar Ali seraya menambahkan harga ideal ayam potong sekitar Rp 22.000 sampai Rp 24.000 per kg.
Pedagang lainnya di Bakaran Batu Lubuk Pakam, Anto, juga harus menutup dagangannya karena kehabisan stok. Malah sejak kemarin bapak dua anak ini tak membuka usahanya. "Karena stok gak ada, terpaksa saya gak jualan. Besok juga belum tau gimana," tutur Anto.
Sementara seorang peternak di Beringin, Heman, mengaku sejak Mei lalu ia dan rekannya tak lagi memelihara ayam. Soalnya, harga jual dan pengeluaran tidak sesuai. Karena menurutnya, jika harga jual sempat anjlok di kisaran Rp 19.000 sampai Rp 20.000 per kg. "Ya karena harganya cuma segitu ngapain kita memelihara. Untuk pakan dan biaya operasional saja tidak mencukupi. Ketimbang rugi terus, bagus dihentikan saja," ujarnya sambil mengatakan belum bisa memastikan kapan mulai beroperasional lagi.