Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) yang diundang sebagai peserta rapat pembahasan pengelolaan sampah terpadu di Kawasan Danau Toba (KDT) yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumatra Utara (Sumut), di Grand Antares Hotel, Jalan Sisingamangaraja Medan, Selasa (9/7/2019), menyentil DLH Sumut sebagai penyelenggara rapat. YPDT menyesalkan, kesan tidak seriusnya DLH Sumut membahas masalah sampah ini.
"Mestinya Pak Kadis ikutlah diskusi, enggak bisa lama sebentar ajapun jadi. Jangan terkesan hanya menjalankan program," kata Bendahara YPDT Sumut, Djamidin Manurung menyindir Kadis DLH Sumut, Binsar Situmorang yang usai memberi sambutan meninggalkan ruangan rapat.
Masalah sampah, lanjut Djamidin, adalah masalah serius di KDT, yang dari tahun ke tahun tak tuntas diselesaikan. "Kami sejak 1998 sudah turun, melakukan berbagai hal untuk mengkonservasi Danau Toba dengan dana sendiri. Tapi kami bukanlah eksekutor seperti pemerintah," terangnya.
PLh Kepala UPT Pengelolaan Sampah DLH Sumut, Hendro DP Sibagariang mengatakan, jumlah timbunan sampah yang dihasilkan 7 kabupaten di KDT menurut data BPS 2017, sebesar 596.771 ton per tahun. Kabupaten Simalungun merupakan yang terbesar penyumbang sampah di KDT yakni 219.532 ton dan Samosir terkecil sebesar 31.962 ton. "Kalau pada 2013 timbunan sampah 243.162 ton per tahun, di tahun 2017 menjadi 596.771 ton," katanya.