Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi bersama Wakil Gubernur Musa Rajekshah melakukan kunjungan dadakan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan, Jumat (12/7/2019). Kunjungan tersebut dilakukan, untuk menjenguk pasien bayi kembar siam bernama Adam Silitonga dan Malik Silitonga yang direncanakan akan menjalani operasi pemisahan beberapa hari ke depan.
Di rumah sakit tersebut Edy pun langsung masuk ke Gedung Paviliun Lantai III bagian anak. Hal ini untuk melihat langsung kondisi anak kembar dari pasangan Juliadi Silitonga (29) dan Nurida Sihombing (25), warga Desa Manalu Purba, Parmonangan, Tapanuli Utara tersebut.
"Kapan mau dioperasi? Apa yang ditunggu, sehingga proses operasi belum dijalankan?" tanyanya kepada tim medis.
Menurut Edy, penanganan terhadap pasien harus segera dilakukan jika memang sudah waktunya. Meskipun ia mengakui bahwa pertimbangan medis dari dokter adalah satu hal penting guna memastikan seluruh kesiapan telah dilakukan, baik teknis hingga kondisi pasien. "Saya berdoa semoga keduanya selamat, sampai jadi orang hebat," harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam Adam dan Malik, dr Rizky Adriansyah MKed(Ped) SpA(K) mengatakan, bayi tersebut sudah 7 bulan dirawat di RSUP H Adam Malik. Saat ini kondisinya sangat baik dan sehat dengan panjang badan 65 cm dan berat 17 kg.
"Tim sebenarnya sudah beberapa kali rapat untuk penanganannya. Sebelum di operasi, berapa pemeriksaan akan dilakukan seperti pemeriksaan darah dan sebagainya," katanya.
Menurutnya, biarpun saat ini kondisi Adam dan Malik dalam keadaan sehat, namun tetap harus ada analisa resiko untuk mengantisipasi banyak kemungkinan. Namun tim dokter optimis dengan operasi yang akan dilakukan, karena lanjutnya, pada tahun 2017 lalu tim dokter juga sudah berhasil memisahkan bayi kembar siam Sahira dan Fahira yang mengalami kelainan pada jantung.
"Sampai sekarang kondisi Sahira dan Fahira sehat, usianya sudah dua tahun. Dilihat dari hasil CT Scan, kasus bayi Adam dan Malik ini termasuk kategori yang lebih ringan. Hanya ada sedikit dempetan pada organ hatinya," jelasnya.
Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik dr Bambang Prabowo MKes menginformasikan kepada Gubernur mengenai biaya perawatan si kembar yang sebagian besar nantinya akan ditanggung oleh Rumah Sakit, dan sisanya merupakan tanggungan BPJS. Hal ini pun ditanggapi dengan baik oleh Edy, dan ia mengaku Pemprovsu akan berusaha membantu biaya yang dibutuhkan selama perawatan Adam dan Malik.
Pada kesempatan itu pula, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mengharapkan pelayanan di RSUP Haji Adam Malik yang cukup baik bisa diikuti oleh RS lainnya di Sumut. Sebabnya, banyak pasien dari kabupaten/kota dengan jarak yang jauh, harus dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik, sehingga menyebabkan antrian menjadi lebih banyak.
"Ini kan jarang terjadi, tetapi di Sumut sudah beberapa kali ada, dan operasi berhasil dilakukan. Artinya SDM dokter kita tidak kalah, peralatan kita juga ada. Saya harapkan kedepan ada paling tidak yang seperti RS Adam Malik ini, minimal tiga untuk wilayah Sumut, supaya pasien itu tidak menumpuk di sini," tandasnya.
Disela kunjungannya ini, Gubsu dan Wagubsu juga menyempatkan diri untuk melihat ambulance baru milik RS Adam Malik. Mobil berjenis van Sprinter tersebut dilengkapi perlengkapan ventilator, defibrillator, dan monitor, yang didesain seperti mini ICU.