Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Fenomena bergugurannya gerai ritel tak hanya terjadi di Indonesia. Di negara maju seperti Amerika Serikat (AS) pun terjadi kondisi serupa. Bahkan sepanjang 2019 diprediksi akan ada 12.000 gerai ritel yang tutup di Negeri Paman Sam.
Dikutip dari CNBC, Minggu (14/7/2019), menurut pelacakan yang dilakukan oleh Coresight Research, 12.000 gerai ritel diperkirakan akan gulung tikar hingga akhir 2019, membuat rekor baru dari tahun-tahun sebelumnya.
Sejauh ini, 7.062 penutupan toko telah diumumkan oleh peritel AS. Tahun lalu, Coresight melacak 5.524 toko yang tutup, dan 8.139 pada 2017. Analis mengatakan pebisnis ritel mulai kewalahan karena penjualan terus bergeser ke internet.
Beberapa peritel lama juga gugur terimbas dari bermunculannya ritel-ritel baru yang lebih segar. Mattress Firm sebagai salah satu contoh. Perusahaan mengalami kebangkrutan pada bulan Oktober. Pihaknya masih menderita di dunia ritel yang semakin kompetitif dengan pendatang baru seperti Casper dan Eight Sleep.
Pengumuman penutupan toko juga menjadi berita buruk bagi pemilik mal di AS seperti Simon dan Macerich. Itu mendorong pemilik pusat perbelanjaan untuk semakin kreatif dengan menyediakan lebih banyak pilihan makanan, merek e-commerce dan bahkan apartemen, hotel dan ruang kantor.
Di tengah gugurnya ritel-ritel di AS, masih ada peritel yang membuka toko. Coresight telah melacak 3.017 pengumuman pembukaan toko sejauh ini di 2019.
Lalu gerai ritel apa saja yang akan tutup di AS hingga akhir tahun?
1. Ritel dengan merek dagang Fred berencana menutup 263 toko pada 2019.
2. Charming Charlie berencana menutup semua tokonya sebanyak 261 toko pada akhir Agustus.
3. Bed Bath & Beyond berencana menutup setidaknya 40 lokasi tahun ini dan kemungkinan lebih banyak.
4. Peritel pakaian wanita, Dressbarn berencana gulung tikar seluruh tokonya untuk fokus ke merek yang lebih menguntungkan.
5. Topshop menutup semua 11 tokonya di AS.
6. Party City berencana menutup sekitar 45 toko di AS tahun ini. Pihaknya telah menutup 10 hingga 15 toko, rata-rata setiap tahun.
7. Pier 1 Imports berencana menutup 57 toko pada 2019, dan kemungkinan lebih banyak lagi, setelah menutup 30 toko pada 2018.
8. CVS menutup 46 toko tahun ini.
9. Gap Inc. berencana untuk menutup 230 toko selama dua tahun ke depan.
10. Victoria's Secret berencana untuk menutup 53 toko tahun ini.
11. Bath & Body Works L Brands akan menutup dua lusin toko tahun ini, sekaligus membuka 46 toko.
12. Pengecer pakaian Abercrombie & Fitch Co. berencana menutup hingga 40 toko selama 2019, setelah menutup 29 lokasi tahun lalu.
13. Pengecer pakaian remaja Charlotte Russe melikuidasi dan menutup semua tokonya, setelah mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Februari.
14. Payless ShoeSource mengajukan kebangkrutan pada Februari dan telah memulai proses penutupan semua 2.500 toko di seluruh Amerika Utara.
15. Perusahaan pakaian anak-anak, Gymboree akan menutup semua 800 toko.
16. Dollar Tree berencana menutup 390 toko Family Dollar tahun ini sambil merenovasi 1.000 lokasi lainnya.
17. Pengecer pakaian wanita Chico akan menutup antara 60 hingga 80 toko pada 2019. Pihaknya bermaksud menutup setidaknya 250 toko di AS selama tiga tahun ke depan.
18. Jaringan department store JC Penneysaid berencana menutup 18 department store miliknya.(dtf)