Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ditjen Pajak Kementerian Keuangan hari ini merayakan hari pajak yang kedua kalinya setelah pertama kali digelar pada 2018 lalu. Usai melaksanakan upacara bersama para pegawai ditjen Pajak, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkumpul bersama para pendahulunya di Kementerian Keuangan.
Sejumlah mantan menkeu diundang dalam acara ini seperti Boediono periode 2001-2004 yang juga mantan wapres ke-11 periode 2009-2014. Selanjutnya, Agus Martowardojo mantan menkeu periode 2010-2013, dan Chatib Basri mantan menkeu periode 2013-2014.
"Pada pagi hari ini kita dapat melaksanakan ramah tamah terkait hari pajak. Kami ucapkan terima kasih yang berkenan hadir, dalam rangka ramah tamah hari pajak, yang serentak diperingati di seluruh Indonesia," kata Dirjen Pajak Robert Pakpahan di Gedung CBB Marie Muhammad, kantor pusat DJP, Jakarta, Senin (15/7/2019).
Robert mengatakan peringatan Hari Pajak mengambil tema besar 'Bersama Mendukung Reformasi Pajak'. Reformasi pajak sendiri, kata Robert telah dimulai sejak 1988 yang saat itu dipelopori oleh Mar'ie Muhammad.
"Kami bertekad meneruskan reformasi perpajakan berupa perbaikan tata kelola seperti fungsi pelayanan semakin cepat dan mudah, edukasi, pengawasan pajak berdasarkan data, pemeriksaan yang adil," jelas dia.
Bahkan, Robert juga akan memanfaatkan hari pajak melaksanakan perbaikan-perbaikan faktor pendukung. Seperti teknologi serta kode etik kepegawaian agar berintegritas tinggi.
"Kami mengharapkan pajak dan DJP dapat lebih dikenal dan dirasakan masyarakat pentingnya pajak," kata dia.
Dalam rangka memperingati Hari Pajak, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) juga akan memberikan penghargaan kepada 10 mantan Dirjen Pajak yang terhitung dari tahun 1981-2017.
Mereka adalah Salamu A T periode 1981-1988, Fuad Bawazier periode 1993-1998, Anshari Ritonga 1998-2000, Mahfud Sidik periode 2000-2001, Hadi Poernomo periode 2001-2006, Darmin Nasution periode 2006-2009.
Selanjutnya, Moch Tjiptardjo periode 2009-2011, A Fuad Rahmany periode 2011-2014, Sigit Priyadi Pramudito periode 2015, dan Ken Dwijugiasteadi 2016-2017.(dtf)