Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Khairul Mahalli, mengatakan, pihaknya komit melakukan berbagai upaya untuk memajukan usaha mikro dan kecil. Di antaranya, mengajak pelaku UKM memamerkan produknya di berbagai pameran yang digelar di mancanegara. Teranyar, sebut Khairul Mahalli, pihaknya menggandeng GPEI Jawa Timur untuk mengangkat bisnis UKM/IKM supaya mendunia (go internasional).
Kata Ketua Umum Kadin Sumatera Utara ini, produk UKM di Jawa Timur relatif sudah lebih maju dibandingkan Sumut. Oleh karena itu, sebut Mahalli, pihaknya mengajak pelaku UKM/IKM di Sumut meniru langkah langkah yang dilakukan UKM di Jatim memajukan bisnisnya. Belajar dari pengalaman pelaku UKM Jawa Timur, katanya, selain meningkatkan kualitas produk, hal yang tidak kalah penting dilakukan pelaku UKM/IKM adalah melengkapi legalitas produk.
"Salah satunya adalah memperhatikan tren global, memenuhi standard baku mutu nasional, juga mematuhi berbagai regulasi yang diatur," kata Mahalli dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/7/2019).
Kemudian, tentukan negara yang ingin dibidik dan cari tahu karakteristik pasar setempat. Sebab idealnya memahami karakteristik pasar akan memudahkan pelaku usaha memproduksi suatu barang. Dengan demikian, barang yang diproduksi cepat laku dan mendatangkan keuntungan.
Selanjutnya, sebelum memasuki pasar internasional, pastikan produk yang ingin dipasarkan sudah memiliki legalitas yang sahih sesuai Undang-Undang. yang berlaku. Hal ini perlu agar produk yang dikirim tidak ditolak setelah tiba di negara tukuan.
Dirincikannya, adapun legalitas usaha meliputi Surat Izin Perdagangan Usaha (SIUP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Selain itu, surat keterangan asal, surat pernyataan mutu, faktur perdagangan dan wesel ekspor yang harus dilengkapi eksportir.
Hal lainnya yang disyaratkan adalah kemampuan dan keterampilan berkomunikasi yang baik,
" Pengalaman kami di GPEI yang beberapa kali bertatap muka k kodengan buyer, komunikasi akan mengalami kendala ketika kita tidak menggunakan bahasa yang sama, sehingga untuk menjelaskan produk langsung akan terhambat," kata Mahalli.
Khusus dalam upaya mengatasi keterbatasan keterbatasan modal (dana) menurut Mahalli, GPEI Jatim sudah memiliki jaringan sumber pembiayaan yang dapat disambungkan kepada pengusaha IKM.
"Kerja sama dalam pembiayaan ini salah hal yang mendesak dilakukan mengingat keterbatasan modal menjadi masalah umum dihadapi pelaku UKM. Kami yakin bersama GPEI pelaku UKM bisa bertumbuh lebih cepat dan terbang lebih tinggi," kata Mahalli.