Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sergai. Perjudian marak di wilayah hukum Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Setelah sebelumnya banyak pemberitaan perjudian togel di sore hari dan KiM malam hari ditemui hampir di setiap kedai kopi dan pakter tuak, kini malah bertambah lagi bentuk perjudian baru, yakni tembak ikan (gelper).
Perjudian tembak ikan ini berlokasi di kompleks ruko di Dusun II, Desa Sei Rampah. Cara operasionalnya sangat terbuka dan transparan, dengan cara pemain langsung memberikan uang rupiah pecahan Rp 100.000 ditukar dengan 1.000 poin di mesin gelper oleh pengelola mesin perjudian. Dalam operasionalnya sangat kasat mata tanpa rasa waswas atau rasa takut terhadap petugas.
Menurut keterangan beberapa pemain, perjudian gelper ini baru saja dibuka akhir bulan Juni lalu, setelah sebelumnya perjudian yang sama ditutup, yang berlokasi di pertokoan Kampung Pon, Sei Bamban karena ramai diberitakan media.
Masih menurut salah seorang pemain, lokasi perjudian baru ini langsung banyak peminatnya, karena tidak ada wahana tandingan lain di sekitar Sei Rampah dan Kampung Pon, dan omsetnya diperkirakan ratusan juta rupiah per hari.
Dalam ruangan bertutup kaca dengan fasilitas AC dan kipas tersebut, tampak puluhan pemain, rata rata usia produktif, masing masing mengerubuti mesin permainan, ada yang jenis tembak ikan, ada yang jenis memilih beberapa tebakan, ada yang bola putar bergulir, tampak ada 5 jenis mesin gelper yang besar. Sedangkan jenis jackpot ada sekitar 10 mesin.
Mesin perjudian itu semuanya beraksara Cina, dengan bergambar jenis jenis binatang beraneka warna dengan lampu lampu warna warni yang menarik, sebagai bahan tebakan dengan suara yang cukup keras.
Akhyar (41) salah seorang warga setempat, kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (16/07/19) menyesalkan adanya perjudian berjenis mesin tersebut, apalagi letaknya tidak berada jauh dari Mesjid Taqwa Muhammadiyah Sei Rampah.
"Nanti akan kami sampaikan imbauan lewat mesjid agar warga tidak ikut-ikutan terpengaruh dengan model perjudian tersebut," ujarnya.