Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sudah menjadi kebutuhan bagi para jemaah haji yang akan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci mempunyai living cost (biaya hidup). Tidak sedikit jemaah yang melakukan penukaran uang kecil di loket money changer Bank Republik Indonesia di Asrama Haji.
Teller PT BRI Medan Putri Hijau di Asrama Haji Medan, Putri Ramadhani Harahap, Rabu (17/7/2019), mengatakan, hingga keberangkatan kelompok terbang (kloter) 5 Embarkasi Medan, tidak sedikit jemaah yang melakukan penukaran mata uang Rupiah ke Riyal. Disebutkannya, jika dibandingkan dengan tahun lalu, berdasarkan data registrasi sementara hingga kloter 5, jumlah jemaah yang melakukan penukaran uang jauh lebih ramai.
“Karena bertahun-tahun kita yang megang pembagian living cost kepada jemaah, sudah 5 sampai 6 tahun belakangan ini. Kita yang berikan pembagian living cost sekaligus money changer. Tapi khusus dari mata uang Rupiah ke Riyal,” ujar Putri.
Tahun ini, sambungnya, PT BRI tidak memberikan paket. Namun, jemaah bebas dalam melakukan penukaran dalam jumlah yang diinginkan. Nilai kurs saat ini Rp4.200 per Riyal. “Jadi jemaah bisa tukar berapa pun, Rp300 ribu, Rp100 ribu. Ada juga yang tukar dengan nilai paling kecil Rp 50 ribu dan paling banyak Rp 10 juta,” ujarnya.
Di loket ini, PT BRI menyediakan uang pecahan 1 Riyal, 5 Riyal dan 10 Riyal. “Jadi jemaahnya mau tukar berapa pun, kita kasih. Berapa 1 Riyal, 5 Riyal kita kasih. Untuk tahun ini tidak pakai paket, jadi jemaah terserah mau tukar berapa rupiah,” urainya.
Hingga kloter 5, sebut Putri, rata-rata transaksi penukaran uang oleh jemaah mencapai Rp 30 juta. Umumnya jemaah yang melakukan penukaran uang ini, pada malam hari, setelah tiba di Asrama Haji dari daerah masing-masing atau sebelum pukul 12.00 WIB sebelum diberangkatkan menuju Tanah Suci.
Ia mengatakan penukaran uang yang paling banyak diminati adalah pecahan 1 Riyal dan 5 Riyal. “Yang paling banyak dicari jemaah 1 Riyal dan 5 Riyal. Biasanya yang 1 Riyal ini diperuntukkan untuk infaq, dan yang 5 Riyal untuk membeli air mineral dan roti. Jadi tidak ada kembalian lagi. Apalagi dominan jemaahnya itu orangtua yang tidak tahu pembagiannya seperti apa perkaliannya juga seperti apa,”ujarnya.
Dengan adanya loket penukaran uang tersebut, pihaknya mengaku berupaya mempermudah akses bagi para jemaah dalam melakukan penukaran uang. Tidak hanya itu saja, pihaknya juga mengedukasi para jemaah yang singgah di loket tersebut untuk mengenalkan nila tukar rupiah ini. “Jadi disini kita juga memperkenalkan, uang satu riyal itu gambarnya seperti apa. Sekaligus edukasi, karena mereka juga baru ini mengetahui wujud riyal itu seperti apa,” ujarnya.