Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. Holding Industri Pertambangan PT Inalum (Persero) dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menandatangani nota kesepakatan tentang Proyek Pembangunan Klaster Industri Aluminium di Provinsi Kalimantan Utara. Penandatanganan kesepakatan tersebut diadakan di Gedung Energy, SCBD, Jakarta, dan dihadiri Direktur Pelaksana PT Inalum, Oggy A Kosasih dan Gubernur Kalimantan Utara, H Irianto Lambrie.
PT Inalum melalui siaran pers yang diterima medanbisnisdaily.com, Kamis (18/7/2019), mengatakan, kerja sama ini merupakan wujud sinergi yang kuat antara PT Inalum sebagai BUMN dan Pemerintan Provinsi Kalimantan Utara dalam rangka mengoptimalkan potensi sumber daya di daerah. Kalimantan Utara memiliki potensi sumber daya air yang melimpah yang sangat baik bagi pembangunan pembangkit listrik tenaga air.
"PLTA merupakan sumber energi terbarukan yang didorong pemerintah. PT Inalum disisi lain sangat memerlukan pasokan listrik yang besar untuk melakukan ekspansi pengembangan Klaster Industri Aluminiumc," ucapnya.
Katanya, pembangunan klaster industri aluminium Kalimantan Utara akan memberikan multiplier ekonomi bagi masyarakat baik berupa tumbuhnya industri ikutan ataupun industri pendukungnya yang sekaligus terbukanya lapangan pekerjaan sehingga perputaran ekonomi cepat berkembangnya. Bagi Indonesia dengan bertambahnya kapasitas smelter aluminium secara langsung dapat memenuhi kebutuhan domestik yang berdampak pada penghematan devisa karena merupakan substitusi impor, sedangkan kelebihannya dapat diekspor sehingga menghasilkan devisa bagi Negara.
“Inalum mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang sudah bersinergi mendukung rencana ekspansi pabrik peleburan aluminium dan industri hilirnya. Kami memiliki target pengembangan produk Aluminium sampai dengan 2 juta ton yang dilakukan secara bertahap. Smelter kami di Kuala Tanjung hanya dapat menghasilkan 300.000 ton Aluminium pertahun dengan maksimum hingga 500.000 ton. Dengan potensi di Kaltara kami optimis dapat menambah kapasitas sampai 1.500.000 ton. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan permintaan Aluminium dalam negeri dan pasar ekspor yang selalu meningkat,” terang Direktur Pelaksana PT Inalum Oggy A. Kosasih.
Dikatakannya, PT Inalum memastikan bahwa proyek tersebut dijalankan setelah Inalum dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melakukan kajian yang mendalam dan komprehensif baik dari aspek bisnis hingga aspek pembangunan seperti studi kelayakan.
“Inalum secara detail tengah melakukan kajian potensi bisnis serta pembangunan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk proyek Klaster Industri Aluminium ini. Dengan serangkaian kajian diharapkan potensi bisnis akan semakin tergali. Inalum selalu mengedepankan aspek lingkungan dalam membangun klaster ini,” katanya.
Gubernur Kalimantan Utara, H Irianto Lambrie, berharap investasi PT Inalum sebagai Holding Pertambangan Indonesia bisa memberikan kebaikan terhadap masyarakat Kalimantan Utara sekaligus sebagai usaha pemerataan pembangunan di Indonesia.
“Kami berharap investasi ini akan mendorong pembangunan daerah dan pertumbuhan ekonomi, terbukanya lapangan pekerjaan dan meningkatkan perputaran ekonomi yang positif yang berujung pada kemakmuran Kalimantan Utara,” ungkap Irianto Lambrie.
Dalam nota kesepakatan tersebut Pemerintah Daerah Kalimantan Utara akan menyediakan izin pembangunan klaster industri aluminium sekaligus pembangunan sarana dan prasarana pendukung operasional yang diperlukan baik infrastruktur maupun ketersediaan SDM-nya. Adapun ruang lingkup kesepakatan mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan.