Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Wisata medis ke Malaysia ternyata didominasi masyarakat Kota Medan, bahkan persentasenya sekitar 40-50% dari total pasien Indonesia. Dari data Malaysia Healthcare, hingga Juli 2019, pasien dari Indonesia yang berobat ke mencapai 400.000 pasien dengan biaya berobat sekitar RM 400-500 juta. Dan porsi Medan itu terbesar yakni sekitar 40-50% dari total pasien Indonesia.
Selain Medan, pasien dari Jakarta dan Surabaya juga datang ke destinasi perawatan kesehatan di Melaka, Penang, Sarawak, Selangor dan Kuala Lumpur. Umumnya pasien ingin mencari perawatan kesehatan berkualitas dunia seperti kardiologi, fertilitas, onkologi, dan ortopedi.
Chief Commercial Officer Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), Nik Yazmin Nik Azman, mengatakan, di tahun 2018, Malaysia Healthcare telah melayani lebih dari 1,2 juta wisatawan medis. "Jumlah tersebut meningkat sekitar 14% dibandingkan tahun 2017. Sementara itu, di tahun yang sama jumlah pasien asal Indonesia meningkat 11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya," katanya, di acara AirAsia Travel Fair di Medan, Jumat (19/7/2019).
Dia menambahkan, saat ini banyak orang Indonesia yang melakukan wisata medis ke Malaysia. Malaysia sendiri, memiliki 200 rumah sakit swasta, di mana 73 di antaranya terdaftar sebagai anggota Malaysia Healthcare seperti Ramsay Sime Darby Health Care, Sunfert International Fertility Centre; Genesis IVF & Women's Specialist Centre, Penang dan Mahkota Medical Centre.
Pihaknya sangat senang dapat hadir di Indonesia terutama di Medan karena semakin dekat menghadirkan beragam layanan kesehatan end-to-end yang bebas hambatan (seamless). Malaysia Healthcare juga memberikan Quality Care for Your Peace of Mind melalui upaya peningkatan kualitas layanan yang terus dilakukan di setiap pengalaman layanan kesehatan.
Pihaknya juga mementingkan kualitas yang tinggi agar pasien nyaman, begitu juga harganya terjangkau. Kesehatan adalah hak semua orang dan hak mendapatkan pengobatan yang sama.
Director Marketing Development Indonesia, Farah Delah Suhaimi, menambahkan, alasan masyarakat Medan melakukan perawatan dan konsultasi kesehatan di Malaysia karena Medan dekat dengan Malaysia. Selain itu, kesamaan dalam hal budaya dan bahasa juga mempermudah masyarakat untuk mendapatkan informasi.
"Di acara ini, kami ingin berjumpa dengan pasien-pasien di Medan, kalau bisa ini sesering mungkin digelar. Yang penting itu, kami ingin memberikan informasi yang bener tentang kesehatan," katanya didampingi Vice President Facilitation Team, Nurhaslina Othman.
Sementara itu, tambahnya, salah satu tujuan pasien asal Indonesia untuk berobat di Malaysia adalah perawatan fertilitas (kesuburan reproduksi) dengan program In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung yang merupakan salah satu layanan kesehatan unggulan di Malaysia.
Dukungan dari lima pusat fertilitas Malaysia Healthcare yang telah disertifikasi oleh Badan Akreditasi Teknologi Reproduksi dari Australia semakin meyakinkan langkah Malaysia untuk menjadi Pusat Kesuburan Reproduksi di Asia. "Kemajuan perawatan program IVF di Malaysia didukung oleh sejumlah rumah sakit yang memiliki klinik khusus kesuburan atau fertility centre," katanya.