Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Arus Survei Indonesia telah merilis 20 figur milenial yang potensial mengemban tugas menteri. Sejumlah figur itu disebut berpotensi jika salah satunya memiliki kedekatan atau chemistry dengan jokowi.
"Calon menteri milenial disebut berpotensi jika selain punya kompetensi, ia (calon menteri milenial) juga punya sokongan dari partai politik atau organisasi masyarakat, atau organisasi relawan atau punya kedekatan khusus dengan Jokowi-Ma'ruf Amin," ujar Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif'an, di Hotel Alia Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2019).
Ali menekankan faktor kedekatan dengan Jokowi sangat penting. Terutama bagi calon menteri yang mengerti ritme kerja Jokowi.
"Soal kedekatan figur milenal kepada Presiden Jokowi atau chemistry sangat penting karena pembantu presiden itu harus sinkron dengan visi dan misi dan yang dikaitkan Jokowi dan bisa mengikuti ritme Jokowi," ujar Ali.
"Faktor chemistry sangat penting. Pemilihan kabinet di tahun kemaren pas resufle kan partai politik mengajukan nama tapi Jokowi nggak cocok ya nggak diambil," lanjutnya.
Ali menyebut putra Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai salah satu figur yang punya chemistry dengan Jokowi.
"(Gibran) Rakabuming Raka, putra Jokowi ini kita masukan karena beliau kan salah satu pengusaha star up yang sukses, salah satunya alasan itu beliau adalah putra presiden. Dari sisi analisis peluang, sangat berpeluang," ujar Ali.
Ali mengatakan kelompok milenial perlu dipertimbangkan untuk masuk dalam jajaran menteri. Ada sejumlah alasan, sebut Ali, mengapa Jokowi perlu memasukan figur-figur milenial dalam jajaran kabinetnya.
"Pertama, untuk menjawab tantangan global dan revolusi 4.0," ujar Ali.
Ali mengatakan para pemimpin dituntut untuk inovatif dan responsif terhadap perkembangan zaman. Ali menyebut beberapa tahun kedepan, Indonesia mengalami ledakan penduduk usia produktif.
"(Tahun) 2020 hingga 2030 mendatang, Indonesia mengalami ledakan penduduk usia produktif, 15-64 tahun, mencapai sekitar 70 persen, sedangkan 30 penduduk yang tidak produktif. Ledakan usia produktif harus dijawab dengan hadirnya SDM yang berkualitas. Artinya, kelompok muda yang selama ini hanya dipandang sebagai konsumen dan objek politik semata, maka sudah saatnya mereka menjadi produsen atau subjek politik," ujar Ali.
Sebelumnya, ASI melakukan survei sejumlah figur milenial yang layak menjadi menteri. Survei ASI digelar pada 26-12 Maret 2019 menggunakan metode uji kelayakan dengan tiga tingkatan yakni meta-analisis, forum group discussion dan penilaian para pakar. Pengambilan sample dilakukan dengan metode purposive sampling.
Terdapat 110 pakar yang menjadi juri dalam riset ini. Dari 32 figur, ASI mengkerucutkan menjadi 20 calon menteri milenial yang berpotensi masuk jajaran kabinet. Hal itu dilihat dari analisa media periode April sampai Juni dan analisis peluang yakni dorongan partai politik, ormas, dan kedekatan dengan Jokowi.
Figur milenial dari kalangan profesional:
1. Emil Dardak (79,66)
2. Nadiem Makarim (78,88)
3. Achmad Zaky (73,76)
4. Witjaksono (71,78)
5. Inayah Wahid (70,58)
6. Dian Sastro Wardoyo (70,36)
7. Ferry Unardi (68,28)
8. Gibran Rakabuming (65,34)
9. Wiliam Tanuwijaya (64,12)
10. Sunanto (59,80).
Figur milenial dari partai:
1. Agus Harimurthi Yudhoyono (70,06)
2. Grance Natalie (68,62)
3. Taj Yasin Maimoen (68,51)
4. Diaz Hendropriyono (64,36)
5. Lukmanul Hakim (61,11)
6. Prananda Paloh (60,91)
7. Arwani Syaerozi (58,78)
8. Ahmad Hanafi (56,76)
9. Rahayu Saraswati (54,54)
10. Angela Herliani Tanoesoedibjo (52,54).dtc