Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Meski Pemilu Serentak 2019 telah berakhir, polarisasi di tengah-tengah masyarakat masih terasa hingga saat ini. Untuk merekonsilisasi itu semua, perlu dilakukan gerakan moral. Hal itu disampaikan Ketua Badko HMI Sumut, Alwi Hasbi Silalahi dalam dialog kebangsaan, di Aula Pusbinsa UIN Sumut, Kamis sore (25/7/2019).
Turut hadir dalam kesempatan itu, Faisal Riza (pemikir politik Islam yang juga merupakan akademisi UIN Sumut Medan), YM Bhikku Dhirapunno (pemuka agama Buddha), Darwis Manurung (Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia Wilayah Sumut), Samsir Pohan (tokoh pemuda Sumatera Utara yang juga merupakan politisi dari Partai Golkar). Dialog dimoderatori Ketua Bidang Eksternal Badko HMI Sumut, Wahyu Panjaitan.
"Untuk melakukan rekonsiliasi secara nasional diperlukan gerakan moral," ujarnya.
Menurutnya, hal demikian adalah jalan terbaik yang harus secepatnya dilakukan agar perselisihan anak bangsa sebelum dan sesudah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 tidak terjadi lagi.
"Rekonsiliasi secara nasional dengan cara membangun gerakan moral harus sesegera mungkin dilakukan. Sebab kita tidak menginginkan perselisihan anak bangsa semakin meruncing. Menurut kami rekonsiliasi dengan cara membangun gerakan moral itu adalah jalan terbaik, sudah terlalu banyak energi kita yang terkuras hanya karena perbedaan pilihan politik sebelum dan sesudah Pilpres 2019 ini," tuturnya.
Hasbi juga menungkapkan bahwa rekonsiliasi yang diinginkan bukan hanya dilakukan para elite partai politik, namun juga harus dilakukan oleh rakyat Indonesia, terkhusus masyarakat Sumatera Utara. Ia menilai perselisihan hingga berujung pada konflik horizontal itu dirasakan langsung oleh masyarakat (grass root) dan berakibat fatal pada persatuan bangsa.