Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbianisdaily.com-Lubukpakam. Gubernur Sumatra Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi melepas start Asia Pasifik Rally Championship (APRC), di Lapangan Alun-alun Pemkab Deli Serdang, Lubuk Pakam, Jumat (26/7/2019) sore. Dari 62 peserta rally,j uga terdapat Wagubsu Musa Rajekshah atau Ijeck..Sedangkan pereli dari Italia, yakni Fabio Frizierodi.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumut, Faisal Arif Nasution, mengatakan, usaha membawa kembali APRC memerlukan usaha yang cukup panjang. Setelah 10 tahun absen, APRC kembali hadir di Sumatera Utara (Sumut) pada 26-28 Juli 2019. Bahkan pereli asal Italia, Fabio Frizierodi pastikan turun di APRC.
Selain Fabio Friziero, pereli nasional Ryan Nirwan dengan navigator Garindra Kusuma dan Subhan Aksa dengan navigator Mago Sarwono juga dipastikan akan meramaikan APRC tersebut. Dari total 62 peserta, paling banyak dari Sumut terdiri 26 pereli. Kemudian DKI Jakarta 17 pereli, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan masing-masing 4 pereli, Jawa Barat pereli, Jawa Timur 2 pereli, dan Bali 2 pereli.
Dari sejumlah nama peserta, ada pula calon rival Friziero di kelas APRC dari Indonesia, yaitu H. Rihan Variza yang berpasangan dengan navigator Andi Rendy. Ajang bergengsi ini merupakan kali pertama bagi Rihan untuk mengibarkan bendera tim HRVRT dengan menjajal mobil Mazda2 spek APRC homologasi FIA.
Tiga nama pereli lainnya yang juga akan berebut posisi di kelas APRC, yaitu Aldrian/Romi Capri, Priamanaya Djan/Hade Mboi, dan Edwyn Jaya/Gulam. Ketiganya mengandalkan Mitsubishi Evo X.
Pada putaran 1 Kejurnas Reli sekaligus APRC di Sumut kali ini, ada banyak nama-nama pereli tenar yang akan terjun. Termasuk di antaranya Ijeck/Hery Kuntoyo yang mengandalkan Subaru Impreza WRX.
Faisal Nasution menjelaskan, sebelumnya seri I APRC sudah digelar dalam 2 putaran, di Australia dan Jepang. “Kita beruntung, pada Juli ini bisa digelar di Sumut. Putaran selanjutnya akan kembali dilaksanakan di Australia pada Agustus dan pada Oktober di Cina.
Jika dihitung dari penyelenggaran reli berkelas internasional terakhir di Sumut pada 2009. Namun untuk gelaran APRC, kepercayaan penyelanggaran terakhir di Sumut pada tahun 2000. “Artinya sudah lama sekali,” katanya.
“Kita pernah mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah APRC untuk kali pertama pada 1994. Keberhasilan itu memberikan kesempatan berikutnya pada 1997. Namun karena krisis moneter, setelah itu tidak pernah lagi dan baru kali ini APRC digelar di Sumut,” imbuh Faisal.
Gelaran APRC itu memberikan manfaat besar bagi perkembangan pariwisata Sumut. Jika gelaran kali ini sukses, maka bukan tidak mungkin Indonesia, khususnya Sumut akan kembali mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah.
Dijelaskan Faisal, pada Sabtu (27/7), pereli akan menyelesaikan 6 SS di areal perkebunan PT Lonsum di Rambungsialang. Sisa 44 SS berikutnya akan dilangsungkan di lokasi yang sama.