Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7 Day Reverse Repo Rate) sebesar 25 basis poin (bsp) menjadi 5,75% tidak langsung diikuti penurunan suku bunga pinjaman bank. Berbeda dengan saat BI menaikkan suku bunga yang langsung disesuaikan bank, biasanya ada tenggat waktu sekitar 3 bulan baru bank menurunkan bunga pinjaman.
"Biasa kalau BI menurunkan suku bunga acuannya memang bank tidak langsung menurunkan suku bunga pinjamannya dalam bulan yang sama. Sebaliknya kalau bank sentral menaikkan suku bunga kebijakan akan berdampak langsung kepada suku bunga pinjaman perbankan atau suku bunga pinjamannya di hampir semua bank," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatra Utara, Wiwiek Sisto Widayat, Minggu (28/7/2019).
Wiwiek mengatakan, strategi perbankan memang seperti itu dimana kalau kenaikan suku bunga penyesuaiannya cepat, tapi kalau penurunan suku bunga bank enggan menurunkan segera sehingga ada tenggat waktunya.
Tapi begitupun, bank tentu akan menyesuaikan penurunan suku bunga acuan dengan suku bunga pinjaman. Karena bank wajib menyesuaikan suku bunganya dengan besaran bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate.
Pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan, bank tidak akan merespon penurunan suku bunga acuan dengan begitu cepat. "Mungkin untuk bunga simpanan bisa dilakukan penyesuaian. Namun untuk bunga kredit saya pikir setidaknya dibutuhkan 3 bulan ke depan untuk penyesuaian," katanya.
Tidak cepatnya bank merespon penurunan suku bunga acuan karena bank butuh waktu untuk melakukan penyesuaian. Karena pembentukan bunga itu sendiri sangat bergantung dari beberapa faktor khususnya dari sisi biaya yang dikeluarkan oleh bank. Termasuk juga kebijakan menjaga margin keuntungan atau net interest margin (NIM) perbankan itu sendiri.
"Nah kalau bunga acuan ini kan sifatnya bagi bank adalah dalam hal pemenuhan kebutuhan likuiditas perbankan di pasar uang. Memang akan mempengaruhi besaran bunga perbankan, tetapi tidak semuanya dari situ," kata Gunawan.