Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Humairah, warga Kuala Simpang berhasil meraih juara pertama Grand Final lomba irit Yamaha Mio S, yang dilangsungkan di Banda Aceh, Minggu (28/07/2019). Kendaraan Yamaha Mio S yang dikendarai Humairah berhasil menempuh jarak sejauh 66,5 kilometer dengan satu liter BBM.
Ia berhasil menyisihkan empat peserta lainnya, yang merupakan perwakilam dari Banda Aceh (Danial), Blang Pidie (Safriadi), Meulaboh (M. Asyari), dan Lhokseumawe (Ahmad Yacob). Atas keberhasilan itu Humirah berhak atas hadiah utama berupa satu unit sepeda motor Yamaha Mio S.
Sedangkan juara kedua diraih Danial dari Banda Aceh yang berhasil menempuh jarak 61,4 kilometer dengan BBM satu liter. Juara ketiga diraih Safriadi dari Blang Pdie yang berhasil menempuh jarak sejauh 58,8 kilometer. Penyerahan hadiah kepada pemenang I dilakukan oleh Edi, selaku SPV PT Alfa Scorpii Jambotape, juara II diserahkan Ilham, Brand Manager Alfa Scorpii PT Alfa Scorpii Lambaro, dan juara III diserahkan Freedy, marketing area Banda Aceh.
"Kegiatan ini kita gelar agar meningkatkan semangat masyarakat untuk mengendarai sepeda motor yang irit konsumsi BBM," kata Tomi Pohan, panitia penyelenggara kegiatan dalam pers rilisnya yang diterima medanbisnisdaily.com, Senin (29/07/2019).
Selain itu, kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat dapat mendukung program pemerintah dalam mengirit konsumsi BBM. Menurut Tomi, banyak masyarakat yang menyaksikaan kegiatan itu menebak sepeda motor Yamaha Mio S dengan ketersediaan BBM satu liter, hanya bisa menempuh jarak sekitar 40-50 kilomater. "Ternyata dengan BBM satu liter, sepeda motor yang dikendarai oleh peserta jenis Yamaha Mio S bisa menempuh jarak sejaug 66, 5 kilometer,” kata Tomi.
Tomi menjelaskan, teknologi teranyar Blue Core pada sepeda motor Yamaha bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi jauh lebih irit. "Asal tarikan gasnya stabil dan konstan, Yamaha Mio S dijamin irit,” katanya.
Menurutnya, jika di rata-rata, skutik yang sudah berteknologi Blue Core bisa menempuh setidaknya 60 km untuk setiap 1 liter BBM. Selain medan, perilaku berkendara jadi faktor utama dalam konsumsi bahan bakar. "Jadi untuk bisa sangat irit, selain stabil atau eco riding, kecepatan kendaraan dijaga di 40-60 km/jam. Karena kalau di bawah atau di atas itu, tarikannya agak berat sehingga butuh banyak tenaga. Selain itu cuaca juga pengaruh, kalau panas, ada penguapan bahan bakar," ujar Tomi.
Dalam teknologi Blue Core, ada beberapa yang berubah di ruang bakar yang dioptimalkan dengan cara mengganti tipe ruangnya dari pen floor yang mirip atap rumah menjadi hemispherical (combustion chamber) atau setengah lingkaran
Perubahan lainnya, yakni bahan logam pembentuk silinder beralih menjadi alumninium atau yang dikenal dengan teknologi forged piston dan diasil. Teknologi sebenarnya mengadopsi mesin yang dipakai pada motor balap Yamaha, kemudian diterapkan pada motor-motor baru Yamaha saat ini.
Aluminium yang lebih ringan pada silinder, juga membuat pelepasan panas jadi lebih baik. Apalagi motor Yamaha saat ini sudah menggunakan sistem injeksi. Perubahan pada piston dan silinder ini juga membuat gesekan antar mesin jauh berkurang.
Pada sistem pendingin mesin, pabrikan berlogo garpu tala ini bahkan membuat motor berteknologi Blue Core memiliki kipas pendingin lebih besar, kemudian sirip-sirip pendingin dibuat lebih tipis namun jumlahnya lebih banyak sehingga pelepasan panas bisa lebih optimal. Yamaha menyematkan teknologi oil jet piston fuel, dimana ada jalur khusus minyak pelumas di bagian bawah piston yang bisa menyemprot ke atas.