Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Saya tergelak membaca berita betapa warga Muara di tepian Danau Toba di Tapanuli Utara spontan menyoraki Presiden Jooko Widodo. "Hidup Jokowi, hidup Jokowi! Pak Jokowi nanti Bapak tiga periode, ya," teriak warga di Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Muara Danau Toba, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, Senin (29/7).
Presiden Jokowi hanya tersenyum-senyum dan melambaikan tangan. Sebab, harapan warga agar Jokowi menjabat tiga periode adalah hal mustahil, kecuali dilakukan amandemen UUD 1945 tentang masa jabatan presiden yang hanya dua periode.
Selain mengunjungi berbagai lokasi di kawasan Danau Toba, pemerintah tampaknya all out menyiapkan Danau Toba sebagai kawasan strategis. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah mengalokasikan Rp 2,4 triliun hingga 2020 untuk memoles wajah Danau Toba.
Di antaranya, pembangunan jalan raya dengan memperluas gerbang dan pembenahan jalan dan kawasan Pelabuhan Ajibata menjadi ruang publik.Juga pelebaran alur Tano Ponggol di Danau Toba, satu-satunya akses darat menuju Pulau Samosir.
Pemerintah juga akan mempercantik beberapa dermaga, membangun "waterfront city" (penataan kawasan tepi danau). Ada pula penataan pasar, termasuk pasar suvenir dan penataan Kampung Ulos Hutaraja.
Kementerian Perhubungan pun tengah membangun sarana transportasi air. Akan ada lima kapal besar untuk melayani angkutan penyeberangan di kawasan Danau Toba. Dua di antaranya adalah bus air, yang menjadi kapal wisata. Bus air ini dapat menampung 50 orang penumpang, tiga unit mobil dan 36 motor dan rampung di tahun 2020.
Di depan masih menunggu pembangunan jalan tol Tebingtinggi-Parapat. Belum lagi pembangunan hotel bertaraf internasional oleh sejumlah investor.
Saya kira pembangunan sarana fisik sudah memadai. Tinggal menyiapkan masyarakat yang favourable untuk pariwisata. Misalnya, keramah-tamahan, adanya atraksi budaya yang memikat hati turis. Selain juga memarakkan kerajinan suvenir.
Saya kira itulah tanggung jawab beberapa Pemkab untuk membenahinya. Para bupati di kawasan Danau Toba jangan sampai terlena oleh banjir proyek dari pusat.