Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Liston Hutajulu, menyatakan, walau sebagai Darwin Siagian tidak menunjukkan prestasi yang bisa memuaskan masyarakat selqama menjabat sebagai bupati, kemungkinan dia tetap akan unggul pada Pilkada 2020. Terbukti hingga saat ini di Tobasa belum terlihat banyak calon penantang untuk bertarung dalam perebutan bupati. Kondisi politik jelang Pilkada di wilayah yang terdiri atas 16 kecamatan itu terasa adem ayem. Tidak ada hiruk pikuk saling meneriakkan dukungan sebagaimana di kabupaten/kota lain.
"Dari sisi popularitas Bupati incumbent, Darwin Siagian, pasti unggul. Kemungkinan besar elektabilitas juga. Dia sudah cukup dikenal. Jadi orang yang hendak menantangnya di Pilkada masih menunggu. Itu sebabnya situasi di Tobasa masih dingin," ujar Liston menjawab medanbisnisdaily.com, Selasa (30/7/2019).
Jika ada figur yang memperlihatkan diri hendak menantang Darwin, dia adalah Poltak Sitorus. Pengusaha dari Bandung yang pada Pilkada 2015 maju sebagai salah satu calon. Kata Liston, Poltak sudah bergerak ke berbagai kelompok masyarakat melakukan sosialisasi. Juga memasang poster dan baliho di sejumlah titik memperkenalkan diri.
Disebutkan Liston, pada Pilkada Tobasa 2015, Poltak berada di urutan kedua peraih suara terbanyak. Kalah oleh Darwin yang unggul sekitar 3.000 suara. Kandidat lainnya waktu itu adalah Monang Sitorus yang diduga ikut dalam pencalonan untuk memecah dukungan marga Sitorus agar tidak utuh kepada Poltak.
"Bisa jadi kalau pada Pilkada mendatang hanya ada dua pasangan calon yang bertarung, Darwin melawan Poltak, keduanya akan bersaing ketat. Karena waktu itu dukungan marga Sitorus kepada Poltak kan terpecah," ungkap Liston yang juga Ketua Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Sumut.
Sesungguhnya, terangnya, masyarakat Tobasa yang berjumlah kurang lebih 200.000 menunggu munculnya orang-orang baru mencalonkan diri jadi bupati. Agar situasi politik lebih bergerak. Itu sebabnya kondisi sekarang masih dingin.
Sesuai ketentuan dibutuhkan dukungan enam kursi di DPRD Tobasa bagi setiap bakal calon yang hendak maju dari jalur partai politik. Pada Pilpres lalu terdapat jumlah pemilih tetap 130.000-an.