Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Tanah Karo. Pasca isu keresahan warga terkait kemunculan harimau liar yang dilihat seorang petani Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, beberapa hari silam, Dinas Pariwisata Kabupaten Karo menyatakan aman berwisata ke kawasan Tongging.
“Kawasan destinasi wisata Tongging aman untuk dikunjungi. Seandainya pun jika memang ada harimau yang menyasar ke perladangan warga, itu letaknya jauh dari daerah tujuan wisata (DTW). Jangan takut dan khawatir, kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak BKSDA untuk menanggulangi masalah itu,” ujar Plt Kadis Pariwisata Kabupaten Karo, Kasman Sembiring kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (30/7/2019).
Camat Merek, Tomi Sidabutar, melalui telepon selularnya menjelaskan, pihaknya sudah melakukan imbauan kepada warga sekitar Desa Tongging. Penduduk diminta untuk tidak gegabah dalam menghadapi hal tersebut. Ia juga menjelaskan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang merusak habitat serta ekosistem tempat tinggal hewan dilindungi khususnya, satwa langka.
“Masih hanya satu warga yang melihat. Seorang pria bermarga Sinaga, mengaku melihat harimau itu di sekitar ladangnya. Info kedatangan pihak BKSDA hari ini belum kami ketahui. Mungkin mereka langsung ke lokasi. Selain dikarenakan isu kemunculan harimau, kami juga tetap meminta wisatawan agar tetap berhati-hati karena jalan menuju DTW Tongging berbukit dan berjurang,,” ujar Camat Merek.
Kasi Konservasi BKSDA Wilayah I Sidikalang, Tuahman Raya Tarigan kepada medanbisnisdaily.commelalui telepon selularnya menjelaskan, dari tinjauan lapangan pihaknya belum melihat tanda-tanda kehadiran harimau sumatera di lokasi. Fakta-fakta pendukung sesuai SOP berupa jejak kaki dan cakar belum di temukan di sekitar TKP.
“Kami tidak berani menyatakan nihil. Hanya saja sejauh ini, dari fakta dan data lapangan yang ditemukan hanya jejak kaki babi hutan. Jejak harimau belum terlihat. Namun jika ada laporan, kami senantiasa sigap menyikapi dan melakukan kajian lapangan. Walau demikian kami tetap menghimbau warga agar jangan pulang terlalu malam dari ladang,” ujar Tuahman Raya Tarigan.
Selain itu, lanjut Tuahman Raya Tarigan, pihaknya juga menyarankan masyarakat agar membawa hewan peliharaan semisal anjing. Karena anjing merupakan hewan yang sensitif terhadap hal-hal urgen. Minimal sebagai alarm, dalam situasi penting. Mercun sebagai benda yang dapat menghalau atau menakuti binatang buas, juga telah di titipkan kepada perangkat desa dan warga setempat.