Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sumatra Utara (Sumut) kembali mengalami inflasi pada Juli 2019 sebesar 0,88%. Meski turun 0,75% dibandingkan inflasi Juni sebesar 1,63%, tapi lagi-lagi inflasi bulan Juli ini masih di atas inflasi nasional yang mencapai 0,31%. Realisasi inflasi Juli membuat inflasi kumulatif (Januari-Juli) sudah mencapai 5,21% dan melampaui target nasional yang dipatok 3,5±1%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, pada Juni 2019 seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi, yakni Sibolga inflasi 1,88%, Pematangsiantar 0,29%, Medan 0,95%, dan Padangsidimpuan 0,06%. Gabungan dari 4 kota IHK di Sumut mencatatkan inflasi sebesar 0,88%.
Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, realisasi inflasi Sumut yang kembali lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional masih dipicu harga cabai merah yang naik 21,43%. "Kondisi ini masih sama dengan bulan-bulan sebelumnya dimana pemicunya adalah kenaikan harga cabai. Tapi ini harus benar-benar mendapatkan perhatian serius apalagi secara kumulatif, inflasi Sumut sudah jauh di atas target 2019," katanya, di Kantor BPS Sumut, Jalan Asrama Medan, Senin (1/8/2019).
Selain cabai merah, kata Suhaimi, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga emas perhiasan sebesar 2,71%, tarif pulsa ponsel naik 1,19%, harga daging ayam ras naik 1,74%, harga sawi putih naik 10,94%, harga ikan dencis naik 2,16% dan upah pembantu rumah tangga naik 0,71%.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain angkutan udara, bawang merah, ikan tongkol/ambu-ambu, kembung/gembung, kacang panjang, angkutan antar kota dan cat tembok.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatra, 21 kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,88% dengan IHK sebesar 143,33 dan terendah di Padangsidempuan sebesar 0,06% dengan IHK sebesar 136,70.