Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) saat ini lebih santai atau rileks.
Hal itu menyusul keputusannya yang memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke kisaran 2-2,5%. Pemangkasan ini juga menjadi yang pertama kali sejak 2008.
"Penurunan bunga ini kan berarti tanda bahwa mereka berubah arah dari kebijakan moneternya menjadi lebih loose lagi, lebih rileks lagi," kata Sri Mulyani di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Baca juga: IHSG Dibuka Turun 7 Poin
Sri Mulyani menganggap, pemangkasan suku bunga The Fed juga bisa mengurangi tekanan-tekanan yang selama ini dirasakan oleh negara berkembang.
Tekanan yang selama ini dirasakan adalah larinya modal asing atau capital outflow dari negara berkembang.
"Karena selama ini kalau ada kenaikan suku bunga dari The Fed yang muncul adalah pertama capital flow bergerak keluar dari negara-negara berkembang dan juga kemudian memunculkan perubahan nilai tukar," ujar dia.
"Maka posisi ini tentu akan berdampak negara-negara akan memiliki space lagi dari sisi cost of money-nya lebih rendah," tambah Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.(dtf)