Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kepemimpinan Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah (Edy-jeck) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut mendapat kritik pedas. Sebab, jelang satu tahun kepemimpinannya, belum terlihat perubahan di Provinsi Sumut. Sesuai dengan tagline Sumut Bermartabat yang digaungkan Edy- Ijeck saat masa kampanye di Pilgub Sumut 2018.
Anggia Ramadhan, tokoh pemuda di Sumut, menuturkan kepala daerah biasanya memiliki program kerja 100 hari sebagai trailer untuk dijadikan penilaian atas kinerja, dan juga satu tahun pertama menjabat.
"Belum ada perubahan yang signifikan di Sumatera Utara, dan terkesan Edy-Ijeck tidak mengerti dan tidak punya gagasan tentang apa yang harus dilakukan dalam membangun Sumut Bermartabat," katanya, di Medan, Jumat (2/8/2019).
Menurut mantan Ketua Badko HMI Sumut itu, 5 program prioritas Edy untuk mewujudkan Sumut Bermartabat seperti mengurangi angka pengangguran, pendidikan yang mencerdaskan, pembangunan infrastruktur, penyediaan layanan kesehatan yang mutakhir, serta peningkatan daya saing masyarakat, belum berhasil diwujudkan. Sebab, ia melihat program yang ditawarkan tidak didukung oleh konsep yang matang.
"Mungkin Pak Edy tidak mengerti apa yang harus dilakukan dalam menjalankan program tersebut, bisa jadi hanya wacana saja sampai 5 tahun ke depan," paparnya.
Di sisi lain, Anggia menyebut satu tahun kepemimpinan, Edy - Ijek tidak mampu merealisasikan satu pun janji kampanye mereka yang terealisasi.
"Malah yang dilakykan beliau (Edy) satu tahun ini hanya membuat kegaduhan, seperti ribut dengan suporter bola, ribut dengan masyarakat yang demo di Kantor Gubernur, kemudian statement- statement yang asal bunyi yg mungkin tidak etis di ucapkan seorang gubernur. Harusnya Gubernur ketika bicara harus menunjukkan dia seorang pemimpin yamg ucapannya itu harusnya sebuah gagasan untuk kemajuan Sumut dan bisa mencerdaskan masyarkat," paparnya.