Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Mayoritas saham di bursa global hari ini mengalami pelemahan yang cukup dalam seiring dengan aksi profit taking akibat adanya respon penurunan tingkat suku bunga The Fed, perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Cina yang kembali memanas serta kisruh Korea dengan Jepang. Indeks saham CAC 40 Paris anjlok 2,5%, indeks Hangseng turun 2,34%, Indeks Shanghai turun 1,4%, indeks KOSPI turun 1,12%, Dow Jones turun 1%, dan Nasdaq melemah 0,78%.
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 41 poin atau 0,64% di level 6.340. IHSG ditransaksikan dalam rentang yang sempit yakni di level 6.353-6.317.
Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, perang dagang AS dengan Cina kembali mencuat setelah Donald Trump kembali merencanakan tarif impor tambahan sebesar 10% untuk produk asal Cina senilai US$ 300 miliar yang akan efektif awal September tahun ini. Tarif ini akan dikenakan untuk jangka pendek dan dapat berubah-ubah sewaktu waktu.
"Saya kira kebijakan Trump ini merupakan suatu ancaman baru untuk Cina. Dibutuhkan negositor yang handal dari Cina untuk dapat meminimalisis potensi-potensi kerugian yang akan dialami negara tersebut. Saya kira dampaknya juga dapat berakibat fatal jika Cina juga merespon negatif wacana Trump kali ini," katanya, Jumat (2/8/2019).
Tak hanya perang dagang yang terjadi antar Cina dan AS, namun perang dagang yang terjadi antara Korea Selatan dengan Jepang juga turut menjadi sinyal negatif perekonomian ke depan.
Disisi lain, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan cukup dalam yakni sebesar 1,4% terhadap dklar AS yakni dikisaran level 14.261/dolar AS. Pelemahan ini disinyalir oleh pernyataan Gubernur The Fed terkait penurunan suku bunga tidak akan agresif sehingga dolar AS masih mampu bertahan dan mengalami penguatan terhadap mata uang negara emerging market lainnya.