Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sikap Gubernur Sumatra Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi yang melaporkan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) ke Polrestabes Medan, terus mendapat kritikan. Salah satunya dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Medan. PMII Medan menyayangkan sikap Gubsu yang ngebet mau memenjarakan rakyatnya sendiri.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Medan, Ali Rahman kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (3/8/2019).
Dikatakan Ali, apa yang dipertontonkan Gubernur Edy itu sebagai sikap yang sangat arogan dan tendensius. Apalagi mereka (GMKI-red) sempat diajak berdiskusi/audiensi pasca unjuk rasa itu. Bukannya membahas masalah kerusakan Danau Toba, yang dibahas malah soal kerusakan pagar.
"Saya selaku aktivis PMII Medan sangat menyayangkan sikap Gubsu yang arogan dan tendensius menyikapi permasalahan itu. Mereka suarakan masalah Sumut, kok mau dipenjarakan?"
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubsu Edy Rahmayadi melaporkan GMKI Medan ke Polrestabes Medan, sekaitan dengan aksi unjuk rasa yang mereka gelar di depan Kantor Gubernur Sumatra Utara, Jumat (26/7/2019). Dalam aksi itu, mahasiswa sempat menggoyang pagar sehingga membuat bagian atas pagar patah. Sehingga Gubsu melaporkan GMKI ke Polrestabes atas dasar pengrusakan. Aksi yang digelar GMKI itu untuk meminta Gubsu menutup sejumlah perusahaan yang merusak Kawasan Dana Toba (KDT).