Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Perselisihan antara Gubernur Sumatra Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi dengan aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Medan, juga ditanggapi budayawan Batak. Salah satunya dari pendiri Grup Palambok Pusu-pusu, Tansiswo Siagian. Kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (4/8/2019), Tansiswo mengungkapkan, alasan Gubsu untuk memenjarakan mahasiswa GMKI Medan tidak bisa diterima.
Dikatakan penulis sejumlah novel berbahasa Batak ini, ekses yang timbul atas penyampaian pendapat dan protes mahasiswa GMKI, tidak bisa dipilah kasus per kasus. Sebab yang terjadi penggoyangan pagar hingga patah atau rusak itu, karena gubernur atau stafnya tidak merespon niat baik mereka.
"Saya pikir, wajar adik-adik GMKI kesal. Masak mau menyampaikan pendapat kepada gubernurnya tidak ditanggapi. Jadi kepada siapa lagi mereka meminta kalau bukan kepada bapaknya ya Gubernur Edy. Dan yang mereka tuntut juga adalah bagian dari tanggungjawab Gubernur yang mestinya menjaga kelestarian lungkungan di Sumatera Utara termasuk Danau Toba sekitarnya," kata Tansiswo.
Sikap gubernur, tambah Tansiswo, seolah ingin melepas tanggungjawabnya sebagai gubernur. Bahkan tampak sekali gubernur seperti mencari pembenaran diri mencari-cari alasan untuk tidak bicara tentang pelestarian Danau Toba dari perusahaan perusak Danau Toba.
"Ada apa dengan Gubernur Sumut Edy, ada orang datang mengingatkan tugasnya sebagai gubernur, ehhh malah mau memenjarakannya," kesalnya.
Kami sebagai masyarakat, lanjut Tansiswo akan terus mendukung siapa pun kelompok masyarakat yang peduli atas kelestarian Danau Toba. Dan kami berharap Gubernur Sumut juga mestinya berterimakasih ada kelompok masyarakat yang mengingatkannya atas tanggungjawabnya sebagai pimpinan daerah ini.
"Karenanya menurut saya, akan lebih arif bila gubernur lebih mengedepankan tentang esensi yang disuarakan adik-adik GMKI daripada sekadar berkelit melepas tanggungjawabnya dengan keinginan memenjarakan anak muda bangsa itu," tukasnya.