Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin memutuskan tidak maju pada Pilkada Medan 2020 dan memberikan kesempatan kepada kaum muda untuk menata Kota Medan menjaid lebih baik. Keputusan Eldin ini tentu kabar baik bagi para bakal calon wali kota, karena incumbent tidak ikut dalam gelanggang pertarungan.
Salah satu balon Wali Kota Medan, Edy Ikshan. mengatakan, banyak kemungkinan yang membuat Edlin tidak maju lagi dalam pemilihan Wali Kota Medan 2020.
"Beredarnya pemberitaan tentang tidak majunya Bang Eldin kembali di pentas pemilihan Wali Kota Medan 2020 merupakan sebuah hal yang biasa. Motifnya tentu ada pada diri beliau mengapa kesempatan bertarung ini tidak diambilnya lagi. Kita hanya bisa berandai-andai saja," kata Edy kepada medanbisnisdaily.com, Minggu (4/8/2019).
Dikatakan aktivis lingkungan yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatra Utara (USU) ini, berbagai kemungkinan itu, pertama, mungkin dia merasa sudah saatnya untuk turun panggung dan mengambil peran lain di masyarakat. Kedua, mungkin beliau mengukur diri dari sejumlah kritik tajam masyarakat terkait pencapaiannya dalam memimpin kota yang dianggap kurang berhasil. Ketiga, mungkin keluarga menganjurkan beliau untuk turun dan memberi ruang yang lebih independen bagi anaknya yang lolos menjadi anggota DPRD Medan periode 2019-2024.
"Kalau sejumlah pengamat mengatakan bahwa ada kemungkinan sejumlah partai pendukungnya selama ini mulai menunjukkan sikap penolakan terhadapnya, menurutku kurang begitu kuat. Masih ada puluhan kursi lagi di DPRD Kota Medan yang dimiliki partai-partai yang bisa didekatinya untuk dijadikan perahu dalam pertarungan 2020 nanti, apalagi waktunya kan masih panjang," ujar Edy.
Dikatakan Edy, ruang-ruang komunikasi politik masih terbuka dan everything is possible. Pintu buat Eldin untuk masuk dari jalur independen juga terbuka luas dengan popularitas dan pengaruhnya yang luas di masyarakat dan ASN. "Kita lihat saja dulu drama-drama kecil berikutnya muncul dalam panggung politik yang cukup dinamis ini," paparnya.
Senada dengan Edy, Balon Wali Kota Medan lainnya, Sutrisno Pangaribuan, mengaku keputusan yang diambil Eldin, tidak mengejutkan sama sekali. Itu sikap yang realistis dan sangat masuk akal. Namun sikap itu perlu diapresiasi dan dihormati.
Menurutnya, dengan begitu, peta Pilkada Kota Medan akan berubah signifikan. Pertarungan semakin terbuka dan memberi harapan bagi para kandidat.
"Saya optimis ikut berkompetisi dengan pilihan tanpa money politics. Dan memiliki keyakinan yang kuat, jika semua calon berani bertarung tanpa politik uang, kita akan memenangkan pertarungan," kata Sutrisno.
Anggota DPRD Sumut, Komisi D ini menjelaskan, sudah saatnya para kandidat menawarkan program konkret menjawab persoalan Kota Medan. Ini kesempatan kita menolak kandidat yang hanya menawarkan tampang, garis darah, dan yang mengeksploitasi politik identitas. Kandidat yang mengedepankan ikatan-ikatan primordial juga harus kita tolak. Sehingga kita memperoleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang mampu memimpin Kota Medan secara merdeka, kata Sutrisno.