Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga ayam di tingkat peternak Sumatra Utara (Sumut) kini hanya Rp 14.000 hingga Rp 14.500/kg. Harga ini merosot tajam dibandingkan pekan lalu yang berkisar Rp 18.000 hingga Rp 19.000/kg. Harga yang diterima saat ini membuat peternak menjerit karena itu jauh di bawah harga modal peternak sebesar Rp 23.000/kg.
"Harga tangkap agen ayam di kandang mulai merosot drastis sejak tiga hari belakangan. Kami semakin kewalahan menutupi biaya produksi," kata peternak ayam di Tebing Tinggi, Khairul Bahri, ketika dihubungi medanbisnisdaily.com, Selasa (6/8/2019).
Khairul mengatakan, penjualan peternak juga lesu di tengah harga yang anjlok. Tidak heran jika banyak yang mengeluh karena produksinya tidak semua bisa tertampung pasar. Karena itu, untuk saat ini beberapa peternak ayam hanya memproduksi sesuai pesanan dan jumlah yang lebih sedikit jika di luar pesanan.
Menurut Khairul, peternak melakukan itu untuk menyesuaikan dengan permintaan pasar sehingga bisa meminimalisir kerugian. Apalagi saat ini, harga bibit dan pakan ternak masih mahal. Untuk bibit, harganya kini Rp 6.500/ekor dari sebelumnya Rp 6.000/ekor. Sementara pakan juga mahal yakni Rp 410.000/sak (ukuran 50 kg).
"Kami (peternak) memohon perhatian pemerintah. Jika terus seperti ini, peternak pasti akan gulung tikar. Padahal banyak peternak yang hanya mengandalkan pendapatan dari beternak ayam," kata Khairul.
Data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, daerah ini mampu memproduksi ayam sekitar 130 juta ekor/tahun. Dari jumlah tersebut, yang siap potong sekitar 300.000 ekor/hari atau 108 juta ekor​/tahun. Untuk sentranya berada di Langkat, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Deli Serdang, Batubara dan Asahan.
Menyoal kebutuhan daging ayam di Sumut, jumlahnya sebanyak 169,23 ton/hari. Sumut surplus 115,57 ton karena mampu memproduksi daging ayam sebanyak 284,8 ton/hari.
"Sumut memang surplus untuk produksi ayam. Bahkan 30% dari produksi itu dikirim ke daerah luar Sumut," kata Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Ahmad Syafri Nasution.