Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Geopark Kaldera Toba(GKT) akan menjadi agenda utama dalam pembahasan di rapat dewan UNESCO Global Geopark (UGG), di Lombok, 31 Agustus-September 2019. Bersama dengan GKT, ada 6 geopark lain dari berbagai negara yang turut dibahas dan statusnya juga sama, tertunda dari tahun 2018.
Dari schedule dan materi pembahasan rapat dewan UGG yang diterima medanbisnisdaily.com, Selasa (6/8/2019) tertulis, GKT masuk agenda pembahasan yang ketujuh.
General Manager (GM) Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT), Hidayati, yang dikonfirmasi medanbisnisdaily.com, mengaku tetap optimis GKT diterima di UGG.
"Saya optimis, sudah banyak berkas penyelesaian rekomendasi yang telah kita kirim. Tapi seperti yang saya katakan, wewenang itu ada pada UGG dan kita tidak boleh mendahului Tuhan," ujarnya.
Sebaliknya, salah seorang pengurus BPGKT lainnya, Wilmar Simandjorang, mengritik optimisme Hidayati. Wilmar mempertanyakan master plan GKT yang hingga kini tidak ada, sehingga pemerintah pusat sepertinya mengambil alih. Akhirnya konsep GKT jadinya top down.
"Mestinya konsep geopark itu bottom up dari masyarakat, tapi karena master plan tidak ada, jadinya konsep GKT top down oleh pemerintah pusat. Masyarakat pun hanya jadi penonton," katanya.
Soal 9 rekomendasi yang disampaikan UGG, sambung Wilmar, juga tidak pernah dipublikasikan, sehingga bahkan di internal BPGKT sendiri tidak tahu perkembangannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, di internal BPGKT ada friksi di antara sesama pengurus inti dan dengan ke-16 manager geosite yang tersebar di berbagai kabupaten yang ada di GKT. Keretakan itu beberapa kali sudah coba ditengahi, termasuk oleh komisi B DPRD Sumut, namun agaknya tidak juga terselesaikan.