Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Setelah dibuka anjlok 1,14% dan tertekan hingga 2,4% di level 6.022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada di zona merah. Begitupun, di akhir perdagangan IHSG mampu ditutup di level 6.119 atau turun 56 poin (0,911%) dibandingkan perdagangan kemarin. Pelemahan IHSG disebabkan oleh aksi panik jual yang dilakukan investor melihat kondisi bursa saham yang anjlok.
"Pelemahan saham di pagi hari tadi dimanfaatkan pula oleh sejumlah investor yang memiliki dana cash untuk menikmati saham-saham bluechip di harga diskon. Itu yang membuatnya IHSG bisa lebih baik di perdagangan sesi II," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Selasa (6/8/2019).
Penguatan IHSG di perdagangan sesi II ditopang penguatan saham sektor infrastruktur 0,471%, pertambangan 0,523%, property 0,366%.
Menurut Gunawan, perdagangan saham pada Rabu (7/8/2019) besok dapat menguat menyusul aksi beli saham disaat diskon oleh investor. Selain itu, Dow Jones Future yang biasanya menjadi acuan pergerakan IHSG juga berhasil rebound 0,7% pada hari ini.
Disisi lain saham-saham di indeks Hangseng masih turun 0,669%, Shanghai turun 1,55%, STI turun 0,667%, Korea composite turun 1,5%, Nikkei turun 0,65%, Dow Jones turun 2,89%, Nasdaq melemah terdalam 3,474% dan S&P 500 turun 2,97%. Pelemahan saham-saham ini masih disebabkan oleh memanasnya perang dagang AS dengan Cina ditambah dengan belum stabilnya harga minyak dunia dan aksi panik jual sejumlah investor.
Disisi lain, nilai tukar rupiah berhasil menguat 0,5% terhadap dolar AS. Rupiah diperdagangkan di kisaran level 14.252/dolar AS. Hari ini, dolar AS bergerak bervariatif terhadap sejumlah mata uang asing. Dolar AS memang masih cenderung menguat akibat adanya topangan dari The Fed. Gubernur The Fed, Jerome Powell, memberikan sinyal bahwa suku bunga acuan The Fed selanjutnya akan bertahan namun disituasi lain, tekanan perlambatan ekonomi membayangi makro ekonomi di sejumlah sektor.