Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bangkok. Otoritas Thailand baru saja menemukan sebuah bom yang belum meledak di sebuah pasar di Bangkok bagian tengah. Bom itu disebut masih bagian dari serangan bom terkoordinasi yang mengguncang Bangkok dan melukai empat orang, pekan lalu.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (7/8/2019), enam bom kecil dan enam bom api (firebomb) meledak di Bangkok pada Jumat (2/9) waktu setempat, saat negara itu sedang menjadi tuan rumah pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN dan mitranya dari negara kekuatan dunia seperti Amerika Serikat (AS), China dan Rusia.
Kepolisian Thailand dalam pernyataan terbaru menyebut sebuah bom api ditemukan di pasar Prathunam, Bangkok bagian tengah, pada Rabu (7/8/2019) waktu setempat. Bom api itu ditemukan dalam kondisi belum meledak. Temuan terbaru itu, menurut polisi, mirip dengan bom-bom yang meledak pada Jumat (2/8/2019) lalu.
"Bom itu berfungsi, namun apinya tidak menyala karena itu disembunyikan di bawah tumpukan kain sehingga tidak ada cukup oksigen untuk api," tutur seorang pejabat kepolisian setempat yang enggan disebut namanya, kepada Reuters.
"Bom itu dikendalikan timer (penghitung waktu) dan terhubung dengan sebuah power bank, jenis yang sama digunakan dalam serangan pekan lalu dan bom itu kemungkinan besar diletakkan ... pada waktu yang sama seperti bom-bom lainnya," imbuh pejabat kepolisian itu.
Perdana Menteri (PM) Thailand, Prayuth Chan-O-cha, dalam pernyataannya menyebut sembilan tersangka telah ditahan terkait rentetan ledakan bom itu.
Sembilan tersangka itu termasuk dua pria yang ditangkap pada Jumat (2/8) lalu, terkait tuduhan menanam dua bom -- yang sebelumnya disebut palsu -- di luar markas utama Kepolisian Thailand di Bangkok pada Kamis (1/8) lalu.
Kedua tersangka yang tidak disebut identitasnya itu, dilaporkan berasal dari Provinsi Narathiwat, salah satu provinsi yang dihuni komunitas Melayu-Muslim terbesar di Thailand bagian selatan. Wilayah tersebut telah dilanda pemberontakan sejak satu dekade terakhir, yang menewaskan nyaris 7 ribu orang.
Wakil PM Thailand, Prawit Wongsuwan, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa rentetan ledakan bom pada Jumat (2/8) lalu, terkait dengan kelompok pemberontak di Thailand bagian selatan. Namun Prawit tidak menjelaskan lebih lanjut dan menyatakan penyelidikan harus diselesaikan untuk mencari tahu dalang utama di balik rentetan ledakan bom itu.(dtc)