Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Hasil lelang jabatan eselon II (seleksi jabatan tinggi pratama) di lingkungan Pemprov Sumut terus menjadi perhatian banyak pihak. Salah satunya dari kalangan DPRD Sumut, yang mendesak Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengumumkan hasil lelang ke publik.
Adalah Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumut, Brilian Moktar, yang mendesak Gubernur Edy segera mengumumkan nama-nama hasil seleksi jabatan eselon II itu jika memang seleksi dilakukan independen.
Namun Gubernur Edy mengabaikan desakan itu. Mantan Pangkostrad itu menegaskan penunjukan siapa pejabat eselon II terpilih hasil seleksi, merupakan hak prerogratif yang tak bisa dicampuri siapapun.
"Itu kan hak saya. Hak prerogatif saya sebagai gubernur, gak ada yang bisa campuri itu," kata Edy Rahmayadi menjawab wartawan di sela Rakor Penanggulangan Bencana di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Kamis (8/8/2019).
Nama-nama hasil seleksi itu, sudah diterimanya dari Pansel. Hasil seleksi itupun sedang dipelajarinya, terutama tentang kriteria penilaian. Bagi Edy, penilaian tidak hanya soal tingkat intelektual pejabat, namun juga diperlukan loyalitas serta kemampuan secara menyeluruh.
"Jika intelektualnya bagus namun tidak loyal kepada atasan, tentunya menjadi pertimbangan juga," ujar Gubernur Edy, didampingi Wakil Gubsu, Musa Rajekshah, dan Plt Kabiro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut, Fitriyus, Senin (5/8/2019).
Kalau begitu, kapan pejabat eselon II hasil seleksi untuk mengisi 16 jabatan eselon II di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumut yang lowong saat ini?. Gubernur Edy belum bisa memastikannya. "Secepatnya dan tunggu saja," ujarnya.
Dengan begitu, 101 peserta yang mengikuti seleksi jabatan eselon II dari sebelumnya 189 peserta, harus bersabar menunggu kepastian hasil dari seleksi lelang jabatan eselon II ini.