Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Setelah dibuka di teritori positif, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup naik tipis 7 poin atau 0,119% di level 6.282. Level tertinggi IHSG berada di level 6.319 dan terendah berada di level 6.280. IHSG berhasil berada di zona hijau karena ditopang penguatan 8 sektor saham kecuali sektor properti.
Menurut analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, sektor properti hari ini bergerak di 2 zona. Tarik ulur sektor saham properti ini seiring dengan sentimen pelonggaran suku bunga yang masih akan berlanjut. Namun hal ini belum direspon oleh Bank Indonesia (BI).
"BI saat ini berfokus pada percepatan transformasi ekonomi nasional dengan mengutamakan tiga poin yakni optimistis, bauran kebijakan dan sinergi. Hal ini merupakan langkah yang cukup baik yang diambil BI guna menstabilkan ekonomi dalam negeri di tengah tekanan ketidakpastian ekononomi global," katanya, Jumat (9/8/2019).
Gunawan mengatakan, bauran kebijakan menjadi bagian terpenting yang harus diperhatikan agar kebijakan moneter, inflasi, defisit neraca perdagangan dan investasi dalam negeri dapat berjalan proporsionil dan stabil. Paling tidak BI harus mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan defisit neraca perdagangan agar tidak kebablasan. Untuk itu perlu bauran kebijakan yang tepat didukung oleh sinergi pemerintah maupun pelaku pasar untuk saling memperkuat ekonomi dalam negeri.
Selain itu, investasi dalam negeri masih cukup menjanjikan dilihat dari fundamental dalam negeri yang masih terjaga seperti IHSG. Meski IHSG sempat mengalami penurunan yang tajam dalam 2 hari berturut-turut, namun masih dapat bertahan di rentang 6.000-6.400 dan berhasil menguat di penutupan pekan ini.
Adanya aksi jual investor asing belakangan, justru membuat investor domestik dapat membeli saham dengan harga yang lebih murah hingga akhirnya aksi beli investor domestik ini mampu membalikkan IHSG dari zona merah," kata Gunawan.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah menguat tipis 0,15% di kisaran level 14.191/dolar AS. Penguatan rupiah kali ini seiring dengan adanya komitmen BI dalam memelihara stabilitas sistem keuangan dengan memperkuat sistem pembayaran yang efisien, aman dan lancar.