Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sekretaris Komisi II DPRD Medan, Anton Panggabean menyesalkan adanya sekolah negeri yang belajar tanpa buku pedoman sekolah. Apalagi diduga karena ada penyelewengan dana bantuan operasional sekolah (BOS). "Aparat hukum harus turun tangan melakukan penyelidikan," katanya kepada wartawan, di Medan, Jumat (9/8/2019).
Ia sendiri mengaku terkejut mendengar siswa SD Negeri 066656 Medan di Jalan Sembada Raya Kecamatan Medan Selayang yang sejak tahun ajaran baru 2019 ini belajar tanpa buku pedoman di sekolah.
“Luar biasa, ada sekolah yang tidak menggunakan buku pelajaran dalam proses belajar mengajar,” ujarnya.
Menurutnya, dengan buku pelajaran masih ada murid yang tidak mengerti, apalagi tanpa ada buku. Ia bilang, saat ini pemerintah sudah mengalokasikan dana pendidikan yang sangat besar untuk dunia pendidikan, salah satunya dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Di mana, didalamnya sudah diatur tentang pembelian buku pelajaran untuk menunjang pendidikan siswa.
"Kalau benar kepala sekolah main-main dengan dana BOS sehingga mengakibatkan siswa tidak memiliki buku, aparat penegak hukum perlu turun tangan," tegasnya.
"Mau jadi apa nanti anak-anak bangsa ini, kalau bahan untuk belajar mereka saja, tidak dicukupi,” imbuhnya.
Dengan adanya pengaduan sejumlah guru terkait hal itu, Politikus Demokrat ini berharap pihak Pemko Medan jangan mengintimidasi para guru yang sudah melapor ke inspektorat. Bahkan seharusnya, Inspektorat ataupun Pemko Medan berterimakasih kepada para guru yang berani menyuarakan kebenaran sehingga punya bahan untuk menyelidiki hal-hal yang tidak diduga menyalah di sekolah-sekolah.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan murid SD Negeri 066656 Medan di Jalan Sembada Raya Kecamatan Medan Selayang sejak tahun ajaran baru 2019 ini belajar tanpa buku pedoman di sekolah. Hal ini karena sekolah tersebut belum membeli buku pelajaran. Diduga uang dana BOS untuk membeli buku diselewengkan oleh kepala sekolahnya.
Nurli Samosir, guru kelas VI bersama guru lainnya, seperti Ratnawaty, Daglena br Ginting, Akfi Rahmi, Lena br Ginting mengatakan, sangat menyayangkan sikap yang dilakukan Kepala Sekolah Nisma Hanum Nasution, sampai sekarang belum memesan buku dengan alasan pihak sekolah masih punya utang buku kepada penerbit sebesar Rp 30 juta. Padahal sepengetahuan para guru, sejak triwulan III dan triwulan IV tahun ajaran 2018/2019 tidak ada pembelian buku, sampai masuk tahun ajaran baru 2019.