Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Listrik padam massal yang terjadi akhir pekan lalu berdampak terhadap 14,2 juta pelanggan PLN di Jawa Barat. PLN menyiapkan Rp 362 miliar sebagai kompensasi kerugian konsumen tersebut.
Senior Manager General Affair PLN Unit Induk Distribusi Jabar Andhoko Soeyono mengatakan total pelanggan di Jabar mencapai 14,2 juta. Seluruh pelanggan tersebut terdampak listrik padam.
"Jadi memang blackout akhir pekan lalu berdampak ke semua pelanggan kami. Hanya saja waktu pemulihannya yang berbeda. Ada yang pulih di hari Minggu, paling lambat itu haru Senin," kata Andhoko kepada wartawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (9/8/2019).
Ia menegaskan berkomitmen memberikan kompensasi terhadap seluruh pelanggan atas insiden listrik padam tersebut. Pemberian kompensasi tersebut merujuk Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017.
Andhoko menuturkan kompensasi dilakukan melalui pemotongan tarif penggunaan listrik sebesar 20 persen untuk pelanggan subsidi. Sedangkan pelanggan non subsidi potongan atas penggunaan listrik sebesar 35 persen.
"Kompensasi dilakukan atas pemotongan tarif atas penggunaan listrik pada Agustus 2019, tagihannya keluar pada awal September 2019. Pelanggan pascabayar nanti dipotong, kemudian yang prabayar saat membeli token kompensasinya pada saat itu," ucapnya.
Soal besaran kompensasi yang dianggap tidak seimbang dengan kerugian masyarakat, ia menyebut adanya perbedaan pemahaman. Karena, sambung Andhoko, kompensasi ini bentuk tanggung jawab PLN karena tidak mematuhi atau mengingkari dari tingkat mutu pelayanan.
"Yang dimaksud dari gangguan ini yang memang tidak direncanakan PLN. Kalau (pemadaman) yang pemeliharaan itu kan direncanakan jadi kewajiban PLN memberikan pengumuman kepada pelanggan," ujar Andhoko.
Di tempat yang sama, Kabid Ketenagalistrikan Dinas ESDM Jabar Ai Sadiyah memastikan tidak ada korban jiwa akibat pemadaman tersebut. Fasilitas publik seperti stasiun, bandara hingga rumah sakit sudah tertangani dengan baik.
"Progres penyalaan listrik terus dilakukan. Sampai saat ini tidak ada data kematian dari RS atau hal yang fatal akibat pemadaman kemarin," kata Ai. dtc