Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Jelang Iduladha 2019, harga cabai merah kembali mahal dikisaran Rp 88.000 hingga Rp 75.000/kg. Padahal beberapa hari lalu, harga cabai merah hanya dikisaran Rp 50.000 hingga Rp 60.000/kg.
Seorang pedagang sayur di Pasar Setia Budi Medan, M Suti mengatakan, harga cabai terus mengalami kenaikan dalam 4 hari terakhir. "Diperkirakan harganya bakal terus bergerak naik dan saya prediksi besok puncaknya. Ini karena mendekati Iduladha. Sejumlah petani tentunya tidak ke ladang sehingga berimbas pada harga cabai merah," katanya, Jumat (9/8/2019).
Kenaikan harga cabai juga karena di Tanah Karo sedang mengalami cuaca kemarau. Itu membuat stoknya makin menipis. Kenaikan harga ini juga berdampak bagi pedagang yang biasa mengambil 20 kg cabai dan kini hanya 10-15 kg.
Senada dikatakan pedagang kelontong di Jalan Setia Budi, Vina, mengatakan, harga cabai merah naik karena mendekati Iduladha. Bahkan dia memprediksi, harga bisa menyentuh Rp 100.000/kg pada esok hari. "Ya biasa bisa naik lagi karena mau Lebaran. Hukum ekonomi, semakin banyak permintaan harga semakin naik," katanya.
Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan, sejak 5 Agustus kemarin, harga cabai merah kembali mengalami kenaikan. Untuk cabai merah harganya merangkak naik dari Rp 55.000/kg di awal bulan, saat ini harganya meroket menjadi Rp 85.000/kg.
Faktor pemicu kenaikan harga cabai diduga karena perayaan hari raya Iduladha yang jatuh pada hari Minggu. Kenaikan harga cabai tersebut sebenarnya terjadi seperti biasa. Namun, karena kenaikan harga cabai terjadi saat harganya sudah mahal, level harga cabai yang naik sampai Rp 85.000/kg ini memperburuk harga cabai itu sendiri. Harga cabai menjelang Iduladha ini sekaligus menghantui kinerja inflasi di Sumut pada Agustus.
Jika harga cabai bertahan di kisaran Rp 85.000-an hingga akhir bulan, maka inflasi akan kembali meroket di atas 1%.