Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Pemerintahan Kota (Pemkot) Semarang bersinergi dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Dinas Pertanian Kota Semarang untuk mendorong sektor pertanian di Kota Semarang. Meski disebut sebagai kota metropolitan, namun Kota Semarang masih memiliki 5% atau sekitar 2.700 hektare lahan pertanian dan perkebunan.
Wali kota Semarang Hendrar Prihadi, menjelaskan Batan yang biasanya identik dengan bahan bom atau nuklir kali ini juga mampu menghasilkan sebuah produk yang dimanfaatkan dalam perawatan dan pengelolaan padi yang menjadikan kualitasnya lebih baik dan lebih unggul. Dalam hal kerja sama ini, petani di Kota Semarang menggunakan benih dari Batan untuk bercocok tanam.
Hasilnya, Kelompok Tani Ayem Tenang, Kelurahan Tambangan, Kecamatan Mijen, Semarang, untuk pertama kalinya berhasil panen besar. Meski baru pertama kali, namun padi yang dikelola di lahan seluas 3 hektare dengan varietas bestari tersebut bisa mencapai 9,6 ton per hektare yang sebelumnya hanya 6 ton per hektare.
Meski demikian, menurut perwakilan dari Kelompok Tani Ayem Tenang tersebut ada beberapa kendala yang dihadapi di lapangan, antara lain dengan masa tanam yang sama tetapi waktu panennya berbeda. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh pengaruh lampu jalan. Selain itu juga ada kendala penyakit yang sudah dilakukan antisipasi dengan penyemprotan menggunakan pestisida.
Dalam acara penen tersebut, selain kegiatan panen padi bersama, Hendi juga meresmikan rumah organik di Pendopo Argo Purwosari, Mijen. Ia berharap dengan adanya rumah organik ini, para petani di Kota Semarang bisa dimudahkan.
"Saya mengimbau agar masyarakat dapat mengoptimalkan fasilitas tersebut. Ini juga sudah ditetapkan sebagai sawah lestari yaitu dengan lahan yang tidak seluas kabupaten lain, namun tetap dapat dimaksimalkan supaya mampu memberikan penghidupan bagi kawan-kawan petani dan Insyaallah kesejahteraan semakin meningkat," ujar Hendi, dalam keterangan tertulis, Jumat (9/8/2019).
Di akhir sambutan, Hendi juga berpesan kepada Kepala Dinas Pertanian bahwa benih dari Batan ini agar digunakan untuk memicu benih-benih yang sudah cocok dan juga benih-benih unggul yang lain. Harapannya, ke depan dapat diperbanyak agar panen semakin meningkat sehingga bisa mencukupi kebutuhan beras masyarakat di Kota Semarang dan daerah sekitar.
Sebagai informasi, acara panen padi yang digelar dalam rangka monitoring dan evaluasi kegiatan Promosi Hasil Litbang Iptek Nuklir (PHLIN) Bidang Pertanian ini dihadiri oleh perwakilan dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Prof Anhar Riza Antariksawan, Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir (PTN) BATAN, Hendiq Winarno serta Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, W.P. Rusdiana.dtc