Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tunnis. Pemilihan presiden Tunisia menarik minat banyak kandidat. Nyaris 100 orang telah mendaftar untuk menjadi calon presiden negara tersebut, termasuk perdana menteri Tunisia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tunisia menyatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (10/8/2019), total 98 kandidat telah memasukkan berkas-berkas pencalonan mereka hingga batas tenggat waktu pendaftaran pada Jumat (9/8/2019) pukul 18.00 waktu setempat. Pada hari Jumat saja, sebanyak 42 orang mendaftarkan pencalonan diri mereka.
Pemilihan presiden Tunisia akan berlangsung pada 15 September mendatang.
Salah seorang kandidat, Perdana Menteri (PM) Youssef Chahed mengumumkan pencalonan dirinya pada Kamis (8/8/2019) waktu setempat. Dia melakukan pendaftaran ke KPU dengan dikelilingi para pendukungnya. Chahed pun menegaskan bahwa dirinya tak akan mundur dari jabatannya sebagai PM.
"Siapapun yang menginginkan pengunduran diri saya, sebenarnya bermaksud menunda pemilihan dan pengunduran diri saya berarti pengunduran diri pemerintah," tuturnya.
Pemilu Tunisia semula dijadwalkan berlangsung pada November tahun ini. Namun jadwalnya dimajukan setelah wafatnya petahana Presiden Beji Caid Essebsi pada bulan lalu. Essebsi memenangkan pemilu bebas pertama Tunisia pada tahun 2014 setelah fenomena Arab spring di seluruh wilayah negara itu. Dia dirawat di rumah sakit bulan lalu setelah menderita apa yang disebut para pejabat di sana sebagai krisis kesehatan yang parah.
Chahed (43) yang merupakan PM termuda Tunisia, kemungkinan bakal bersaing dengan Abdelfattah Mourou dari partai Ennahdha dan tokoh media kontroversial Nabil Karoui.
Mantan presiden Tunisia, Moncef Marzouki serta Menteri Pertahanan Abdelkrim Zbidi (69) juga telah mencalonkan diri. Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Tunisia, seorang kandidat yang terang-terangan menyatakan dirinya seorang gay, Mounir Baatour, ikut mencalonkan diri dalam pemilihan presiden ini.
Namun pencalonan diri Baatour telah mendapat penolakan dari 18 asosiasi yang berkampanye untuk hak-hak LGBTIQ, yang menyebut pengacara kontroversial itu tidak mewakili mereka.
Dilaporkan bahwa pada 31 Agustus mendatang, KPU akan mengumumkan nama-nama kandidat yang memenuhi kriteria untuk menjadi capres. Selanjutnya masa kampanye kepresidenan akan dimulai pada 2 September mendatang.(dtc)