Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Hamparan Perak. Bupati Deli Serdang, Ashari Tambunan melepas Festival Takbir Akbar menyemarakkan malam Iduladha di Lapangan Desa Klambir Lima Kebun, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (10/8/2019) malam.
Festival Takbir Akbar yang diikuti 27 kafilah dari sejumlah kecamatan di Deli Serdang tersebut, sebagai upaya menguatkan ukhwah islamiyah, sekaligus suatu dorongan dan semangat juang sebagai umat yang yakin adanya Allah, sehingga terbangun rasa kebersamaan menggemakan asma Allah, kata Ketua DPRD Sumut, H Wagirin Arman, selaku pemerkasa Festival Tablik Akbar kepada medanbisnisdaily.com saat melepas para kafilah.
Untuk dua tahun terakhir ini, kata H Wagirin Arman, Fertival Takbir Akbar tidak lagi memperebutkan Piala Gubernur Sumut, tetapi dikembalikan kepada asalnya, sebagai icon Kabupaten Deli Serdang, sehingga pada festival kali ini, festival memperebutkan piala dan dana pembinaan dari Bupati Deli Serdang.
Bupati Deli Serdang, H Ashari Tambunan menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak, sehingga terselenggaranya festival, khusus kepada H Wagirin Arman yang sudah menyelenggarakan kegiatan festival untuk ke-29 kalinya. "Ini semua tidak terlepas dari pemikiran H Wagirin Arman, didukung oleh tokoh-tokoh masyarakat untuk menjadikan festival yang diselenggarakan di Desa Klambir Lima Kebun Kecamatan Hamparan Perak sebagai kegiatan resmi Pemerintah Kabupaten Deli Serdang," kata Ashari.
Ashari pun berjanji akan menjadikan penyelenggarakan Takbir Akbar yang diadakan di Klambir Lima Kebun, Kecamatsn Hamparan Perak, sebagai kegiatan Pemkab Deli Serdang.
Rute perjalan peserta khafilh tablik akbar bibagi dua, ke arah utara untuk peserta nomor peserta genap hingga lapangan BPRPI Klambir Lima Kebun, sedangkan peserta ganjil ke arah selatan hingga lapangan Palapa dan masing-masing peserta kembali ke lapangan Klambir Lima Kebun.
Pantauan medanbisnisdaily.com, berbagai ornamen Islam, seperi ka'bah, masjid, Alquran, pakaian melayu dan pakaian adat lainnya terligat sepanjang rote yang dilalui dan mendapat sambutan dari warga yang menyaksikan sepanjang jalan.