Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdailycom-Samosir. Kondisi cuaca buruk membuat aktivitas pelayaran kapal kapal tradisional berukuran sedang di perairan Danau Toba, khususnya penyeberangan Simanindo (Samosir)-Tigaras (Simalungun) mengalami hambatan akibat angin kencang dan ombak tinggi. Akibatnya, warga yang menyeberang dari Pulau Samosir ke pulau Sumatera (Tigaras) terpaksa menyeberang dengan KMP Sumut milik Dishub Sumatra Utara.
Beberapa keluarga bahkan terpaksa menunggu di dermaga untuk menyeberang menggunakan perahu kecil, namun karena cuaca dan ombak tinggi tak kunjung reda, mereka pun memilih menumpang KMP Sumut.
Dampak cuaca buruk tersebut dirasakan langsung para nahkoda atau pemilik kapal penumpang yang sebagian terbuat dari kayu dan plat besi. Salah satunya, Sidauruk (37), yang juga berprofesi sebagai nahkoda kapal ini mengaku penghasilannya terpangkas drastis. Ia bahkan harus menunggu cuaca sambil membersihkan perahunya.
“Sejak sepekan ini kami memang khawatir dengan kondisi cuaca yang mengganggu aktivitas penyeberangan, terutama kapal kapal tradisional yang melayani penyeberangan ke Samosir-Tigaras, ujar Sidauruk, Minggu (11/8/2019).
Biasanya Sidauruk mampu mengantar sebanyak 50 penumpang dan sepeda motor dari Samosir-Tigaras begitu sebaliknya. Namun, sejak cuaca memburuk, jumlah penumpang kapalnya turun sampai 50%. ia hanya bisa pasrah karena banyak penumpang yang khawatir pada kondisi cuaca. Selain itu, ketepatan waktu angkutan juga tak bisa lagi diandalkan.
Petugas Dinas Perhubungan Simalungun, ED Sinambela, di Tigaras, mengatakan seharian ini hanya ada 1 trip perjalanan kapal motor penumpang milik masyarakat. Selanjutnya operasional kapal terhenti menunggu cuaca membaik.
Sebaliknya, lonjakan penumpang di KMP Sumut milik Dishub Sumatra Utara, terpantau ramai, karena penumpang pemilik sepeda motor dan penumpang umum beralih ke KMP Sumut.