Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bank Indonesia (BI) pada Juli 2019 telah menurunkan suku bunga acuan atau BI 7days reverse repo rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. Penurunan dilakukan BI karena menilai angka inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjaga.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan, jika BI saat ini tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melakukan pelonggaran kebijakan. "Apakah masih ada room (menurunkan bunga) lagi, kita masih akan lihat ke depan. Pak Gubernur telah mengatakan ruang penurunan sudah ada, jadi tinggal menunggu waktunya," kata Dody di Gedung BI, Jakarta, Senin (12/8/2019).
Dia mengungkapkan, saat ini bank sentral masih melihat risiko yang kemungkinan ditimbulkan oleh perang dagang antara AS dan Cina yang saat ini masih panas.
Karena itu, menurut Dody BI tak ingin mengambil langkah yang tidak pas dengan kondisi yang ada saat ini.
"Waktunya itu menjadi penting, karena risiko ke depan juga harus diperhatikan. Risiko tentu lebih banyak di pasar global, bagaimana trade war akan berlanjut dan sejauh mana permasalahannya," kata Dody.
Selain penurunan bunga, BI juga telah melonggarkan giro wajib minimum (GWM) untuk membuat likuiditas di perbankan menjadi lebih banyak. "Dengan GWM yang diturunkan dan suku bunga yang diturunkan, jadi memberikan kelonggaran pada kebijakan moneter kita," ujarnya.
Sebelumnya bunga acuan Bank Indonesia (BI) sudah diturunkan 25 bps menjadi 5,75% dari sebelumnya 6%. Suku bunga deposit facility turun 25 bps menjadi 5,25% dan lending facility 6,5%.(dtf)