Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, optimis pengembangan desa wisata di Indonesia akan memberikan dampak yang cukup besar untuk kemajuan desa. Sehingga desa menjadi lebih mandiri dan berkembang.
"Karena dari pengalaman selama 4 tahun ini, ternyata desa wisata itu mampu memberikan pendapatan yang besar. Bahkan sejumlah desa-desa wisata ada yang membayar pajaknya lebih besar dari dana desa yang diterimanya," kata Eko dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/8/2019).
Eko mengatakan hal tersebut usai meluncurkan Festival Desa Wisata Nusantara yang digelar Kemendes Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Bagi Eko, membangun desa wisata itu sebenarnya sederhana dengan menggali potensi yang ada di wilayah desa tersebut untuk dapat menghadirkan daya tarik bagi pengunjung. Lalu, lanjut Eko, buat acara dan kompetisi atau lomba agar semakin banyak pengunjung yang datang.
"Ada salah satu desa di Gorontalo. Ada sebuah desa yang kalau dilihat sangat minim infrastrukturnya. Akses jalannya becek, tapi desa itu menjadikan kekuatan untuk memiliki daya tarik dengan memanfaatkan potensi yang ada dengan membuat agar pengunjung bisa tertarik menikmati petualangan dengan naik mobil off road," jelas Eko.
Eko turut mengatakan terbangunnya desa wisata mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan desa. Serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat desa.
"Dengan pendapatan desa yang secara finansial sudah mandiri, diharapkan desa-desa itu bisa mandiri dan pembangunan ini akan terus bisa berkesinambungan. Dan tentunya program-program pemerintah lainnya diharapkan bisa dibiayai oleh desa-desa yang mandiri tersebut," katanya.
Maka pemerintah pusat melalui sejumlah kementerian terkait seperti Kemendes PDTT, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat, dan sejumlah kementerian terkait lainnya mendorong terbentuknya dan membantu mengembangkan desa-desa wisata.
"Kita kumpulkan semua stakeholder yang berhubungan dengan pembuatan desa wisata ini. Mulai dari pemerintah desa hingga pemerintah pusat dan pihak swasta serta perbankan yang turut membantu dalam mempercepat untuk membangun desa wisata," paparnya.
"Agar desa-desa tersebut nantinya mampu menciptakan pendapatan di luar dari dana desanya. Jadi, saya harapkan dana desa itu bukan menjadi sumber utama pembangunan desa, tapi dana desa itu bisa menjadi stimulus pembangunan desa dan desa itu nantinya bisa mandiri secara finansial," pungkas Eko.
Sebagai informasi, Eko menargetkan akan ada sedikitnya 10.000 desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia pada 2020.(dtf)