Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Mojokerto - Struktur dari bata kuno sisa pondasi permukiman Majapahit menjadi temuan pertama di wilayah paling utara Kabupaten Mojokerto. Namun, situs purbakala ini tidak menjadi prioritas ekskavasi karena dinilai kurang menarik. Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim akan menyerahkan pelestariannya ke Pemkab Mojokerto.
Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho menilai struktur dari bata kuno di Dusun Sumberejo, Desa Brayublandong, Kecamatan Dawarblandong tidak potensial untuk diekskavasi. Menurut dia, situs purbakala tersebut hanya berupa sisa pondasi permukiman zaman Majapahit yang berukuran kecil. Bangunan yang ditemukan tersusun dari 2 lapis bata merah dengan panjang sekitar 2,5 meter.
"Tatanannya kurang jelas, prediksi kami sisa pondasi saja. Kami tidak berani memberikan jaminan akan menemukan sesuatu yang bagus kalau dilakukan penggalian. Situs ini kurang menarik untuk diekskavasi," kata Wicaksono saat dihubungi detikcom, Rabu (14/8/2019).
Proses ekskavasi, lanjut Wicaksono, baru akan dilakukan jika di sekitar situs Sumberejo ditemukan bangunan purbakala lainnya. Tentunya temuan baru dengan bentuk dan fungsi yang jelas.
"Kalau ada temuan lagi yang cukup potensial, kami berani memberikan kompensasi ke pemilik lahan untuk ekskavasi," tegasnya.
Kendati begitu, BPCB Jatim melarang keras warga maupu pemilik lahan merusak situs Sumberejo. Pihaknya akan mengeluarkan surat rekomendasi agar sisa pondasi permukiman Majapahit itu dilestarikan oleh Pemkab Mojokerto.
"Pelestarian juga menjadi tanggung jawab Pemkab Mojokerto. Karena Pemkab sudah mempunyai Perda Cagar Budaya. Kami berharap situs dijaga dan dilestarikan," tandasnya.
Situs purbakala ditemukan di samping rumah Samin, warga Dusun Sumberejo, Desa Brayublandong, Minggu (10/8). Saat itu dia sedang menggali tanah untuk saluran pembuangan air dari kamar mandi rumahnya.
Strutur bata yang nampak mempunyai panjang sekitar 2,5 meter. Bangunan kuno ini membentang dari timur ke barat. Setiap bata penyusunnya mempunyai dimensi 29 x 20 x 6 cm. Arkeolog BPCB Jatim memperkirakan situs ini sisa pondasi permukiman zaman Majapahit. dtc