Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Standarisasi Nasional telah melakukan sosialisasi mengenai 17 Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait kebencanaan yang sudah ditetapkan. Sosialisasi dilakukan ke daerah-daerah rawan tsunami dari Banyuwangi, Jawa Timur sampai dengan Kabupaten Serang, Banten.
Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN Zakiyah, mengungkapkan, berdasarkan hasil kajian risiko bencana di Indonesia, terdapat 5.744 desa atau kelurahan yang ada di daerah rawan tsunami dengan tingkat risiko dari sedang hingga tinggi.
“(17 SNI terkait kebencanaan) Semua sudah kami sosialisasikan kepada segenap aparat desa/kelurahan di Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, dan Banten melalui program Ekspedisi Destana Tsunami 2019,” kata Zakiyah dalam siaran pers, Rabu (14/8/2019).
Ekspedisi Destana Tsunami 2019 dilaksanakan sejak 12 Juli 2019 sampai 17 Agustus 2019. Dimulai dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tim ekspedisi beranjak ke barat melalui jalur darat sampai dengan Kabupaten Serang, Banten.
“PKD merupakan perangkat alat hitung ketangguhan desa melalui indikator-indikator dan komponen yang telah disusun berdasarkan SNI 8357 : 2017, tentang Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana,” katanya.
PKD terdiri atas 5 komponen dan 28 indikator. Kelima komponen tersebut mencakup kualitas dan akses pelayanan dasar, dasar sistem penanggulangan bencana, pengelolaan risiko bencana, kesiapsiagaan darurat, dan kesiapsiagaan pemulihan.
Zakiyah menuturkan, hasil evaluasi PKD ini dapat mencerminkan tingkat ketangguhan masyarakat desa, dan dapat dijadikan identifikasi awal penerapan SNI 8357:2017 di desa-desa rawan bencana Tsunami.
“Selanjutnya, BSN bersama dinas terkait dapat melakukan survey langsung ke lapangan untuk verifikasi data, dan melakukan pendampingan terhadap desa-desa tersebut agar dapat menjadi desa tangguh bencana,” katanya. (bisnis.com)