Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dolok Sanggul. Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) menjajal kemampuannya dalam berakting. Ia berperan sebagai dokter dan menangani pasien kecelakaan lalulintas dalam syuting film layar lebar "Sang Prawira" di RSUD Dolok Sanggul, Rabu (14/8/2019).
Dalam film garapan sutradara Ponte Gea itu mengambil gambar di beberapa titik lokasi di Kabupaten Humbahas, di antaranya RSUD Dolok Sanggul, objek wisata Sipinsur di Kecamatan Baktiraja.
Syuting film Sang Prawira cukup menyita perhatian pasien dan keluarga pasien, karena dapat melihat langsung suasana adegan pembuatan film yang sebenarnya.
"Baru dapat melihat langsung cara pembuatan film dan cara kerja di lapangan," sebut A Simamora, warga Dolok Sanggul kepada wartawan di lokasi syuting.
Direktris RSUD Dolok Sanggul, dr Netti Iriani Simanjuntak, mengatakan, pihaknya menjalin kesepakatan dengan sutradara untuk pengambilan adegan film di rumah sakit asal tidak menggangu pelayanan.
Kata Netti, meski tidak memiliki pengetahuan tentang kedokteran, namum Bupati dapat menjiwai karakternya sebagai dokter dalam film tersebut.
Dikutip dari pontas.id, film ini bercerita tentang perjalanan seorang anak desa dari pinggiran Danau Toba yang bercita-cita jadi polisi. Film ini dibintangi oleh sebagian besar personel kepolisian Sumut dan didampingi oleh bintang ternama dari Jakarta, Anggika Bolsterli.
Ide cerita film ini lahir dari para pejabat Utama Polda Sumut yang didukung oleh Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto ,kemudian diperkaya oleh Kapoldasu Irjen Pol. Agus Andrianto, terutama tentang sosok seorang polisi yang berani dan tangguh serta muatan pesan moral pedagogis (strategi pembelajaran) kepada masyarakat.
Film layar lebar ini selain menampilkan profesionalisme polisi dalam menjalankan tugas, juga memperkenalkan berbagai kultur masyarakat dan destinasi wisata serta membangun rasa nasionalisme. Lokasi shooting yang diperkirakan lebih130 titik dan tersebar di beberapa daerah, seperti Karo, Simalungun, Tobasa, humbahas Tanjung Balai, Sibolga, Nias, Medan, Semarang (Akpol) dan Jakarta (Mabes Polri).
Film yang disutradarai Ponti Gea, dibantu beberapa asisten termasuk penulis naskah Onet dan staff bidang Batakologi Manguji Nababan. Sementara yang bertindak sebagai supervisor pembuatan film adalah Ibrahim Gultom.