Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara (Sumut) masih mampu tumbuh di atas nasional pada triwulan II-2019. Dimana Sumut mampu mencatatkan pertumbuhan 5,25%, sementara nasional hanya 5,05%. Tapi jika merujuk pada capaian ekonomi Sumut di triwulan I-2019, terjadi penurunan dari sebelumnya 5,30%. Grafik penurunan ini yang membuat perkiraan ekonomi Sumut di triwulan III bakal melambat.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, mengatakan, perlambatan ekonomi Sumut karena kinerja ekspor belum membaik sebagai imbas dari perlambatan ekonomi global. "Ditambah lagi penurunan harga komoditas khususnya kelapa sawit. Selain itu, industri pengolahan yang selama ini menjadi penopang ekonomi Sumut juga melambat terutama pada subsektor industri makanan, minuman dan tembakau," katanya, di Medan Kamis (15/8/2019).
Tapi meski melambat, Sumut belum akan merevisi target pertumbuhan ekonomi 2019 yang dipatok dikisaran 5-5,5%. Begitupun, kata Wiwiek, mungkin realisasinya akan bias ke bawah.
Karena itu, di triwulan III-2019 Sumut diharapkan mampu merealisasikan pertumbuhan di level 5,1%. Atau target paling realistis di level 5,2%. Dengan begitu akan bisa di atas triwulan III-2018 yang sebesar 5,18%. "Tentu jika bisa jangan sampai di bawah 5,2%. Itu juga akan sangat berdampak pada triwulan IV-2019 yang otomatis akan berpengaruh juga pada ekonomi Sumut tahun 2019," kata Wiwiek.
Sejauh ini, Sumut memang sudah mencari sumber-sumber ekonomi baru termasuk dari sektor pariwisata. Tapi komtribusinya memang belum memuaskan. Padahal, Sumut juga tidak bisa berharap banyak dari sektor konsumsi karena daya beli yang sedang merosot. Karena itu, harga komoditas dan ekspor diharapkan bisa segera membaik agar target perekonomian Sumut bisa tetap 'on target'.