Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Salah seorang penggagas yang ikut merintis Geopark Kaldera Toba (GKT), Alimin Ginting menilai, bila Gubernur Sumatra Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi mengganti General Manager (GM) Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BP GKT) dari Hidayati kepada Ria Novida Telaumbanua, yang saat ini menjabat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbupar) Sumut, merupakan wewenangnya. Apalagi bila pertimbangannya karena Hidayati tak lagi menjabat Kadisbudpar Sumut. Menurut Alimin, keputusan itu sudah tepat.
"Memang kalau berdasarkan tupoksinya, harus begitu. Karena Disbudpar itu berkaitan langsung dengan kerja Geopark Kaldera Toba. Tapi kita lihat saja perkembangannya," kata Alimin menjawab medanbisnisdaily.com, Kamis (15/8/2019).
Alimin menyarankan agar Kadisbudpar Sumut pengganti Hidayati, yakni Ria Novida Telaumbanua menjalin koordinasi dengan Hidayati, terkait kerja-kerja tim BP GKT.
Ditanya soal apa yang harus dibenahi dalam tim BP GKT, Alimin menjelaskan, fungsi manajerial adalah yang paling utama dalam sebuah organisasi. Arti manajerial itu memberdayakan kelebihan tim, bukan saling mencari kelemahan.
Wakil GM BP GKT Gagarin Sembiring yang dikonfirmasi soal kejelasan pergantian itu, mengaku belum tahu.
Menurutnya, setiap orang harus menahan diri dulu. Paling tidak sampai konferensi awal September ini.
"Karena ini menyangkut administrasi ke UNESCO Global Geopark (UGG). Paling dihindari ada kesan manajemen tidak solid, apalagi ada konflik akan membuat penilaian bisa tidak positif," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pergantian Hidayati dari Kadisbudpar Sumut menjadi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sumut, disebut berimplikasi secara langsung terhadap jabatannya sebagai GM BP GKT. Sebab jabatan Kadisbudpar adalah exofficio untuk GM BP GKT.
"Hidayati..., ooh iyalah, iyalah, kan sesuai tupoksinya (tugas pokok dan fungsi)," ujar Gubsu Edy Rahmayadi menjawab wartawan usai salat ashar di Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Rabu (14/8/2019).
Sebenarnya soal siapa yang menjadi GM BP GKT, tidaklah menjadi persoalan. Hanya saja diharapkan agar GM BP GKT langsung beradaptasi terhadap upaya bersama agar GKT diterima sebagai warisan dunia oleh UGG.
Pentingnya segera beradaptasi, juga karena alasan GKT akan menjadi agenda utama dalam pembahasan di rapat dewan UGG, di Lombok, 31 Agustus-2 September 2019 bersama 6 geopark lainnya dari berbagai negara.
Hidayati sendiri dalam wawancaranya dengan medanbisnisdaily.com, Rabu (14/8/2019) mengakui, ia sempat cemas mengingat tidak semua paham tentang GKT. "Saya sempat galau juga mengingat GKT ini. Karena tidak semua paham dengan GKT," kata Hidayati.