Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menargetkan tingkat pengangguran terbuka nasional sebesar 4,8-5,1% di tahun 2020. Jokowi sendiri mengumumkan anggaran belanja negara mencapai Rp 2.528,8 triliun.
Dengan anggaran belanja yang besar, Jokowi ingin adanya penurunan tingkat pengangguran di level 4,8-5,1% dan kemiskinan di level 8,5-9,0%.
"Berbagai belanja tersebut diharapkan dapat mendorong tercapainya sasaran pembangunan pada tahun 2020, yakni penurunan pengangguran ke tingkat 4,8% sampai 5,1%. Selain itu, kemiskinan diharapkan dapat terus diturunkan di kisaran 8,5% sampai 9,0%" kata Jokowi dalam Pidato Nota Keuangan 2020 di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Jokowi juga ingin adanya penurunan ketimpangan di kisaran 0,375 sampai 0,380.
"Pemerintah juga optimis pembangunan kualitas manusia dapat terus ditingkatkan dengan target IPM mencapai 72,51 di tahun 2020," ujar dia.
Melalui anggaran belanja yang mencapai ribuan triliun, Jokowi bilang pemerintah akan tetap memberikan subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM), listrik, gas elpiji 3 kg, serta pupuk.
Hal itu diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya yang tidak mampu dari jurang kesulitan. Upaya itu pun harus diiringi dengan perbaikan sistemnya agar tidak terjadi kebocoran.
"Terus diperbaiki agar tepat sasaran dan efektif membantu rakyat yang kurang mampu, agar menjaga efisiensi dan daya saing ekonomi, serta meningkatkan produktivitas petani," tegas Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap, melalui anggaran belanja negara juga dapat meningkatkan pelayanan birokrasi bagi para masyarakat baik di pusat maupun daerah.
"Birokrasi yang tidak melayani dan menghambat investasi, serta tidak responsif terhadap kebutuhan rakyat, harus dipangkas. Anggaran belanja barang yang boros dan membebani APBN, harus dihapus," ungkap dia.(dtf)