Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Sarasehan muhasabah 74 tahun kemerdekaan Republik Indonesia digelar Centre for Dialogue and Cooperation and Among Civitasion (CDCC). Ketua CDCC Din Syamsuddin menilai Indonesia mengalami pergeseran dari cita-cita nasional yang diletakkan oleh para pendiri bangsa Indonesia.
"Disepakati bahwa kehidupan nasional Indonesia terakhir ini harus diakui mengalami deviasi, distorsi dan disorientasi dari cita-cita nasional. Ada semacam pergeseran dari cita-cita nasional yang telah diletakkan dari para pendiri bangsa Indonesia yang rancang bangunnya cita-cita nasional ada dalam pembukaan UUD 1945, berdasarkan pancasila," kata Din Syamsuddin di kantor CDCC, Jalan Warung Jati Timur Raya, Pasar Minggu, Jaksel, Jumat (16/7/2019).
Din Syamsuddin mengatakan saat ini kehidupan bangsa Indonesia berhenti pada sebatas mengklaim bahwa dirinya pancasila. Namun, kata Din, tidak mengamalkan nilai-nilai yang tertuang dalam pancasila.
"Itu yang kita lupakan dan bahaya bagi bangsa ini, kita berhenti pada klaim tapi sesungguhnya kita memanipulasi pada klaim kita sendiri," kata Din.
Selain itu, Din Syamsuddin menyebut sistem politik dan ekonomi Indonesia saat ini jauh panggang dari api. Menurutnya, sistem yang dibangun pemerintah saat ini banyak yang tak berpihak pada rakyat.
"Sistem ekonomi Indonesia dikaitkan dengan sila kelima Pancasila jauh panggang dari api. Tidak ada kesejahteraan, keadilan, yang ada adalah kesenjangan, yang ada tak keadilan, tak meratakan. Itu jauh dari keadilan Pancasila yang diperankan oleh Pancasila," katanya.
"Begitu pula sistem politik kita, jika dikaitkan dengan sila keempat jauh panggang dari api ya," sambungnya.
Oleh karena itu, kata Din Syamsuddin dalam peringatan 74 tahun ini, dirinya mengajak seluruh stakeholder bangsa Indonesia untuk kembali ke nilai-nilai dasar kebangsaan yakni Pancasila dan undang-undang dasar 1945. Menurutnya, nilai-nilai itu jangan hanya cukup keluar dari mulut, tapi harus nyata dilaksanakan dan menjadi bagian dari strategi nasional.
"Saya berharap stakeholder kehidupan kebangsaan ini, pertama partai politik untuk menyadari perannya adalah menegakkan kehidupan kebangsaan sesuai dengan cita-cita dasar tadi. Maka jangan-jangan sampai partai politik tidak berfungsi semestinya, disfungsional," jelasnya.
"Kepada ormas untuk bersungguh sungguh menjadi kekuatan masyarakat madani yang mandiri independen," pungkasnya. dtc