Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kelelahan adalah salah satu faktor penyebab kecelakaan yang cukup sering merenggut nyawa di atas aspal. Umumnya kelelahan dialami oleh para sopir truk yang bekerja terlalu keras sehingga memaksakan batas tubuhnya.
Amerika Serikat sendiri cukup peduli terhadap risiko ini dengan mengatur lama pengemudi truk berada di balik kemudinya. Ini adalah sebuah langkah yang baik untuk mengurangi faktor-faktor penyebab kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan besar.
Federal Motor Carrier Safety Administration yang berada di bawah Departemen Transportasi Amerika Serikat mengajukan perubahan pada aturan jam kerja. Aturan itu juga mengatur waktu istirahat dan waktu berlibur bebas tugas.
Kepala dari Federal Motor Carrier Safety Administration, Raymond Martinez mengatakan bahwa pihaknya mendengarkan aspirasi dari para pengemudi truk. "Membutuhkan lebih banyak tenaga bagi mereka para pengemudi truk dan kurir," kata Martinez.
Setidaknya telah terjadi 4.657 kecelakaan fatal yang melibatkan truk besar pada tahun 2017 di Amerika Serikat. Angka tersebut meningkat 10% dari tahun sebelumnya berdasarkan laporan dari Federal Motor Carrier Safety Administration.
Peraturan yang ada saat ini mengatakan pengemudi truk jarak jauh mengemudi 11 jam dalam waktu 14 jam bertugas di satu hari. Pengemudi harus memiliki waktu 10 jam penuh sebelum mulai bekerja lagi.
Aturan seperti ini tampaknya baik untuk dicontoh di Indonesia melihat banyak sekali sopir truk yang bekerja melewati batas waktu istirahat. Dengan adanya aturan mengenai masa mengemudi tentu kemungkinan terlelap saat mengemudi dapat dihindari.(dto)